Agar implementasi DEI terstruktur dan terorganisir, PLN juga memiliki Breakthrough Transformation Program ESG dengan 9 Inisiatif, di mana terdapat inisiatif Improving Gender Equality, Disability & Social Inclusion Mainstreaming Management dan didukung dengan inisiatif Developing ESG Digitalization Support. Sedangkan untuk akuntabilitas pada masing-masing inisiatif dan progres inisiatif ESG, dilakukan monitoring secara rutin melalui Cash War Room, Sustainability War Room dan Transformation Office Meeting.
"PLN juga telah membentuk divisi baru yang memastikan implementasi keseluruhan aspek ESG yaitu Divisi Transisi Energi dan Keberlanjutan. Selain itu, Manajemen PLN membentuk Tim Gugus Tugas Srikandi PLN yang membantu memberikan masukan kepada Manajemen mengenai implementasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di PLN," tambah Sinthya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Selain itu, dilakukan juga pengukuran setiap tahun melalui lembaga rating ESG eksternal sebagai pembanding dan validasi sehingga bisa memberikan input perbaikan bagi Perusahaan," ungkap Sinthya.
Sementara itu Noormaya Muchlis selaku Sustainability and ESG Consultant USAID Sinar menjelaskan, ada beberapa alat ukur yang bisa dijadikan standar dari keberhasilan pelaksanaan DEI. Namun menurutnya, semua itu harus menyesuaikan konteks atau implementasi program yang dilakukan masing-masing perusahaan.
”Kalau ukuran yang baku misalnya, berapa jumlah new hire perempuan di dalam tahun berjalan, kemudian ada berapa perempuan yang di-training di dalam tahun tersebut, atau ada berapa perempuan yang ada di dalam tahun itu. Hal seperti ini sebenarnya adalah mandatory disclose information yang harus dilaporkan oleh perusahaan yang listed atau pun yang mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada finance ataupun investor pasar,” jelas Maya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Selaras dengan hal ini, dalam beberapa tahun terakhir, PLN telah menerapkan Indikator Kinerja Perusahaan berbasis ESG dan telah menyusun Sustainability Report yang mengacu kepada standar global.
Berikutnya kata Maya adalah perlu dilakukan asesmen secara internal di dalam perusahaan. Salah satunya melalui program yang ada di USAID Sinar.
”Saat ini, Saya juga bekerja sama dengan PLN melalui program USAID Sinar yang di antaranya berfokus pada program training, capacity building dan transisi energi. Kalau kita bicara mengenai transisi energi, itu adalah komponen yang sangat penting di mana peran perempuan ada porsi yang sama dengan laki-laki,” tutup Maya.