WahanaNews.co | Pameran produk-produk Indonesia di Budapest, Hungaria bertajuk ‘Indonesian Days’ yang digelar di Kastil Vajdahunyad, Budapest pada 17–18 Juni 2023 mencatatkan total transaksi sebesar USD 2,67 juta atau setara dengan Rp40,4 miliar.
Capaian tersebut terdiri atas potensi transaksi sebesar USD 2,65 juta dan transaksi ritel sebesar USD 22,38 ribu. Kopi menjadi komoditas primadona yang menghasilkan potensi transaksi mencapai lebih dari 93 persen dari total potensi transaksi.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Kegiatan Indonesian Days di Kastil Vajdahunyad, Budapest mendapat apresiasi yang luar biasa positif dari seluruh pengunjung, para ekshibitor, dan para pelaku usaha Hungaria. Ramainya pengunjung, nilai transaksi yang cukup memuaskan baik untuk transaksi ritel, maupun potensi transaksi dari penjajakan kesepatakan bisnis (business matching) dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU),” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest Sari Handini Murti.
Sari mengungkapkan, kopi merupakan komoditas yang diminati di pameran tersebut.
“Mayoritas potensi transaksi diperoleh dari produk biji kopi yang nilainya mencapai lebih dari 93 persen dari total potensi transaksi.
Baca Juga:
Tuan Rumah Pameran SIAL Interfood ke-25, Dunia Akui Potensi Industri Mamin Indonesia
Selain itu, terdapat potensi transaksi untuk produk nabati lain yaitu bubuk
kakao, tepung dan makanan sehat, minyak kelapa, gula kelapa, dan keripik tempe. Terdapat juga
potensi transaksi untuk tas batik, aksesori, dan produk-produk dekorasi rumah,” jelas Sari.
Sementara itu, lanjut Sari, transaksi ritel dalam Indonesian Days meliputi berbagai komoditas seperti makanan dan minuman, aksesori, pakaian, kerajinan tangan, masase, hingga produk-produk dekorasi rumah.
Indonesian Days merupakan kegiatan tahunan untuk mempromosikan Indonesia melalui pameran dan ritel produk. Pada Indonesian Days tahun ini, ITPC Budapest bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest dan Bank Indonesia.