WahanaNews.co | Memiliki potensi untuk mengangkat perkembangan sosial ekonomi negara-negara yang bekerja sama di dalamnya, Indonesia terus mendorong kerja sama ekonomi sub-regional salah satunya melalui Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMPE-EAGA).
Menindaklanjuti kesepakatan kerja sama antara Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMPE-EAGA) dengan Republik Korea, dilakukan pertemuan Senior Officials Meeting (SOM) BIMP-EAGA di Seoul, Korea Selatan pada Kamis (20/07).
Baca Juga:
Indonesia dan IFC Jalin Kerja Sama Hadapi Tantangan Perekonomian
Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Dirjen Kerjasama ASEAN dan Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Dong Bae Kim dan Co-Chair BIMP-EAGA, Sekretaris Jenderal Kementerian Ekonomi Malaysia Dato’ Nor Azmie Bin Diron ini disahkan 11 proyek kerja sama melalui kerangka pendanaan BIMP-EAGA- Republic of Korea Cooperation Fund (BKCF).
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Netty Muharni yang mewakili Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi International Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.
Asdep Netty dalam kesempatan tersebut mengingatkan kembali pentingnya penguatan mekanisme implementasi proyek-proyek BKCF, terutama melalui penguatan monitoring, dan peningkatan sinergi dengan pemangku kepentingan BIMP-EAGA lainnya seperti Cluster/Working Groups (CWGs), BIMP-EAGA Business Council (BEBC), akademisi, serta Pemerintah Daerah di kawasan sub-regional.
Baca Juga:
RI-Malaysia Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral
Diperlukan juga program peningkatan kapasitas bagi berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas proposal dan kualitas implementasinya.
”Kita dapat memperluas kerja sama ini dalam semua sektor prioritas BIMP-EAGA di masa mendatang, khususnya dalam sektor ketahanan dan ketahanan energi serta transisi energi yang menjadi pembahasan secara global saat ini,” ungkap Asdep Netty.
Sebelumnya, di tahun 2021-2022 telah dilakukan 1st dan 2nd Round BKCF dengan total pendanaan 3,5 juta US$ yang telah menarik antusias dari berbagai sektor dan entitas BIMP-EAGA. Pada tahun 2023 ini, kembali program BKCF digelar secara lebih inklusif dalam sektor konektivitas, pariwisata, lingkungan, dan pertanian-perikanan.