Sedangkan dua importir produk Indonesia dari Tokyo, yaitu Loop Co. Ltd untuk furniture kayu dan rotan; serta S.S.K Planning Co ltd untuk dekorasi rumah, interior, suvenir, dan etnik.
Dicky menjelaskan, salah satu pelaku usaha peserta yang tergabung dalam Paviliun Indonesia, Oemah Mega Quanza, telah mengikuti program Aku Siap Ekspor (ASE).
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Perumahan Punya Multiplier Effect Tinggi untuk Perekonomian
Program ASE adalah pelatihan yang digagas Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), dan Business and Export Development Organization (BEDO).
“Program ASE merupakan salah satu program terobosan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag bekerja sama dengan kementerian/lembaga serta dibimbing pelatih yang ahli di bidangnya. Melalui pembinaan dari hulu ke hilir hingga dukungan promosi oleh perwakilan perdagangan di luar negeri di antaranya Jepang, diharapkan akan lebih banyak mencetak eksportir unggulan Indonesia,” ujar Dicky.
Sementara itu, Dubes Heri menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada TIGS 2023 sebagai ajang untuk menunjukkan keunggulan ragam kerajinan khas Indonesia yang berpotensi mengisi pasar yang ditujukan untuk produk hadiah, suvenir, dan barang keperluan rumah tangga di Jepang yang terus berkembang. [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.