WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya terus mempercepat perbaikan gedung milik pemerintah dan fasilitas publik yang terdampak bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Pelaksanaan perbaikan diprioritaskan pada bangunan rusak berat dan sedang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perkantoran, peribadatan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan pelaksanaan perbaikan didasarkan pada hasil Rapat Tingkat Menteri pada tanggal 1 Desember 2022. “Bangunan yang diperbaiki oleh Ditjen Cipta Karya sebanyak 278 bangunan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Cianjur,” kata Diana Kusumastuti.
Tercatat progres pelaksanaan perbaikan pascagempa Cianjur hingga 9 April 2023 adalah penanganan fasilitas kesehatan yang diprioritaskan 4 puskesmas, di mana satu puskesmas selesai 100% (Puskesmas Cijedil) dan sisanya dalam tahap konstruksi dengan progres 62,42%. Selanjutnya juga dilakukan perbaikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dengan progres 85,57%.
Untuk fasilitas pendidikan diprioritaskan penanganan 216 sekolah. Saat ini 29 sekolah telah selesai perbaikan dan sudah dimanfaatkan, sisanya sebanyak 12 sekolah dalam tahap perencanaan dan sebanyak 175 sekolah tahap konstruksi dengan progres 46,54%.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Gedung perkantoran diprioritaskan penanganan 39 bangunan dengan rata-rata konstruksi sebesar 42,30%. Kemudian penangangan SPAM telah dilakukan perbaikan 10 titik kebocoran pipa dan optimalisasi SPAM dengan progres 70,05%.
Selanjutnya penanganan fasilitas peribadatan dengan prioritas 3 unit dalam tahap konstruksi, progres 16,84%. Terakhir perbaikan TPA dilakukan penutupan ulang dengan progres konstruksi 89,10%.
Selain perbaikan gedung milik pemerintah dan fasilitas public, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga akan menghibahkan sarana prasarana tanggap darurat yang masih tersisa di Cianjur terdiri dari toilet portable hidran umum (54 unit), tenda ukuran 4X6 (10 unit), bak sampah bundar (40 unit), dump truck (1 unit), truck angkut (1 unit), truck arm roll (1 unit), mobil vakum tinja (2 unit), dan mobil tangka air akan dipinjam pakai (5 unit). Demikian dilansir dari laman pugoid, Senin (15/5). [jp/jup]