WahanaNews.co, Tangerang - Gelaran pameran dagang internasional terbesar se-Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, telah menuju akhir. Hingga Minggu siang, (19/10), telah tercatat sebanyak 8.045 buyer internasional dari 130 negara. Para buyer setia maupun buyer baru
datang dari segala penjuru untuk mencari produk-produk berkualitas dari Indonesia.
Seperti India, contohnya, yang kembali mendatangkan ratusan buyer di gelaran TEI tahun ini. India konsisten menempati jajaran teratas sebagai negara dengan jumlah buyer terbanyak yang datang. Salah satunya adalah Director Devobiz Mohammed Rafi. Ia merupakan salah satu buyer yang kembali berkunjung di tahun ini. Mohammed mengatakan banyak peningkatan pada TEI 2025.
Baca Juga:
Penyemangat di Akhir Pameran TEI, Mendag Busan Terus Beri Dukungan UMKM untuk Tembus Ekspor
“Ada banyak peningkatan, mulai dari jumlah stan yang bertambah, model pertemuan dengan delegasi yang lebih baik, dan penyelenggaraan yang lebih rapi. Saya senang dengan pelayanan dan keramahtamahan dari Indonesia. Setiap tahun, kami mendapatkan pengalaman yang semakin baik.
Hubungan antara India dan Indonesia makin menguat lewat TEI,” kata Mohammed.
Produk-produk yang diminati Mohammed meliputi kuliner, furnitur, arang, dan kertas. Ia senang membeli dari Indonesia karena produk-produknya berkualitas tinggi dan telah memiliki basis pasar yang kuat di India. Meski begitu, ia berharap agar TEI tahun depan bisa melibatkan lebih banyak perusahaan.
“Saya rasa, TEI selanjutnya harus menambah lebih banyak stan. Saat ini, kebanyakan stan yang kami temui berasal dari Jakarta. Indonesia adalah negara besar yang memiliki belasan ribu pulau, jadi perlu merepresentasikan perusahaannya di sini. Setidaknya, perlu ada 2.000–3.000 stan,” ujar Mohammed.
Baca Juga:
TEI 2025: Inovasi Hijau Indonesia, Robries Sulap 100% Sampah Plastik Jadi Produk Berkelas Ekspor
Malaysia juga menjadi negara yang buyer-nya banyak datang, seakan tidak mau kalah untuk berburu produk-produk terbaik Indonesia. General Manager Import and Export Division Mydin Norman Rajen Abdullah, menyatakan hadir di gelaran tahun ini karena perusahaannya, Mydin, sebagai jaringan ritel hypermarket mencari berbagai produk dari Indonesia untuk memenuhi pasar Malaysia. Kesamaan gaya hidup dua negara menjadi salah satu alasan membeli produk Indonesia.
“Indonesia dan Malaysia memiliki gaya hidup yang serupa dengan mayoritas Muslim sehingga kepercayaan terhadap produk halal lebih tinggi dari negara lainnya. Hal itu menjadi salah satu alasan kami datang ke Indonesia,” ujar Rajen.
[Redaktur: Alpredo]