WahanaNews.co, Tangerang - Suasana di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 terasa semakin cair dan hangat, terutama saat akhir pekan. Pengunjung umum berdatangan bersama keluarga, pasangan, dan sahabat untuk turut menyaksikan TEI yang juga menjadi panggung pembuktian bagi produk-produk unik Indonesia.
Dengan memadukan kekayaan bahan baku lokal dan kreativitas tanpa batas, produk karya anak bangsa berhasil menarik minat buyer internasional, sekaligus menegaskan kesiapan mereka untuk bersaing di kancah global.
Baca Juga:
Kemendag dan KP2MI Sinergikan Perdagangan dan Perlindungan PMI, Dorong Pekerja Migran Jadi Eksportir Baru
Menteri Perdagangan Budi Santoso melanjutkan kunjungan di hari keempat, Sabtu (18/10). Dalam kunjungannya, ia menemukan salah satu kisah sukses ekspor yang menarik dari Java Criollo Cokelat Indonesia di stan binaan Pertamina. Produk ini menggunakan varietas Criollo, yang dikenal sebagai 'raja kakao' karena kualitasnya yang terbaik di dunia.
Jenis cokelat ini sangat langka karena hanya 1—5 persen dari produksi cokelat global. Berkat kualitas premium ini, ditambah sinergi efektif dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, Java Criollo sukses menorehkan transaksi sebesar Rp1 miliar dari diaspora Bahrain, serta menandatangani MoU senilai USD 5
juta.
Pemilik Java Criollo Cokelat Indonesia, Inge Arina, menyampaikan langsung kepada Mendag Busan apresiasinya atas bantuan para Atase Perdagangan (Atdag) dan ITPC yang memfasilitasi mulai dari validasi buyer hingga penyelenggaraan pameran di luar negeri. Pengukuhan semangat ekspor yang dibangun Mendag Busan telah
berbuah manis.
Baca Juga:
Temui Buyer India di TEI ke-40, Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Perdagangan dan Investasi
“Atase Perdagangan (Atdag) RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) membantu memvalidasi sampai
mempertemukan saya dengan buyer. Atdag RI Tokyo Merry Astrid Indriasari telah membantu terlaksananya MoU
USD 5 juta, serta ada Atdag RI Washington D.C. Ranitya Kusumadewi dan Kepala ITPC Dubai Widy Haryono yang membantu melakukan pameran di luar negeri,” ujar Inge.
Di stan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Mendag Busan juga tertarik pada kekayaan inovasi lokal. Salah satunya adalah produk olahan pelepah pisang dengan merek Grandis Home yang dikreasikan menjadi dekorasi dinding, keranjang, cermin hias, dan kap lampu. Keunikan produk ramah lingkungan dari CV Grandis Home berhasil menarik minat para buyer internasional.
CEO CV Grandis Home Nedya
Anggi Puspita menerangkan, selama gelaran TEI 2025 produknya telah membantunya mendapatkan buyer luar negeri. Selain kerajinan, stan Bojonegoro juga memamerkan produk makanan olahan, yakni keripik pisang Pigela Chips.