WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan ekspor pertanian mencapai 1,3 juta ton dari seluruh provinsi di Indonesia ke 124 negara. Ekspor ini mencapai nilai Rp 14,4 triliun.
Pelepasan ekspor tersebut dilakukan di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, dalam acara Gebyar Ekspor Pertanian ini mengangkat tema "Ekspor Tangguh, Indonesia Tumbuh".
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Berdasarkan capaian tersebut Syahrul optimistis ekspor pertanian dapat bertambah tiga kali lipat di tahun depan.
"Ini membuktikan tidak ada daerah yang tidak melakukan ekspor. Tahun depan kita wujudkan ekspor 3 kali lipat dari ini," kata dia seperti dikutip Antara.
Ia juga menegaskan sektor pertanian menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi RI selama dua tahun terakhir.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian yang terus tumbuh positif pada kuartal II 2020 yakni 16,4 persen, sementara sektor lainnya mengalami kontraksi.
"Kinerja sektor pertanian pun ditunjukkan tidak ada impor beras dalam dua tahun terakhir ini dan tahun ini kita punya surplus beras 9 juta ton. Oleh karena itu, untuk memperkuat sektor pertanian ke depannya, kami butuh pengawalan dari kepolisian," imbuh Syahrul.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut mengapresiasi pencapaian dari Kementan tersebut.
Ia mengatakan Kementan berhasil melakukan ekspor dengan nilai Rp14,4 triliun meski sedang dalam kondisi pandemi.
Listyo juga menyebut Kementan tidak hanya berhasil meningkatkan nilai ekspor, namun juga mampu membuat surplus produksi beras sehingga terdapat stok beras hingga 9 juta ton.
"Kami dari kepolisian siap bersinergi melakukan pengawalan untuk memperkuat stok pangan nasional. Dan tadi Pak Menteri sampaikan di tahun 2022 merencanakan ekspor beras, jika ini terjadi tentunya memecahkan rekor. Adanya stok beras 9 juta tentu membuat negara ini tenang dan tidak perlu impor," tandasnya. [rin]