WahanaNews.co | Solidaritas dan kerja sama Sub-Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) terus diperkuat untuk turut serta menanggulangi krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi.
Pernyataan ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-27 pada tahun lalu.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Kita harus memanfaatkan platform kerja sama IMT-GT untuk mendorong proyek yang konkret bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan dengan tetap memperhatikan permasalahan yang terjadi saat ini seperti kesehatan, revolusi industri, ketahanan pangan dan energi, kualitas sumber daya manusia, dan sumber daya berkelanjutan. Selain itu, kita juga harus mempercepat transformasi dan adaptasi teknologi yang memainkan peran kunci untuk masa depan kerja sama IMT-GT,” ujar Menko Airlangga.
Pada tahun 2022 ini, pertemuan Ministerial Retreat dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-28 berlangsung pada 15 September 2022 di Phuket, Thailand.
Menko Airlangga selaku Signing Minister Indonesia dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Ministerial Retreat tersebut membahas dua topik yakni terkait upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi dan upaya peningkatan implementasi Kerangka Kerja Pembangunan Kota Berkelanjutan (Sustainable Urban Development Framework/SUDF).
Upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi penting dilakukan karena UN World Tourism Organization mencatat bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan sektor pariwisata secara global sekitar USD2 triliun. Arus pariwisata mancanegara di wilayah IMT-GT juga menurun cukup signifikan yaitu sekitar 80%.
Oleh karena itu, Menteri Agus dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pembangunan kembali sektor pariwisata merupakan prioritas dan perlu dilakukan dengan terobosan-terobosan baru agar lebih sustainable dan resilient di masa mendatang.