WahanaNews.co, Badung - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono, selaku Ketua Perunding ASEAN, memimpin pertemuan the
5 th Trade Negotiating Committee (TNC) ASEAN – Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) Meeting and
Related Meetings.
Pertemuan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Provinsi Bali pada 25-29 September 2023 dan dihadiri para negosiator dari ASEAN, Kanada, serta
perwakilan dari Sekretariat ASEAN.
Baca Juga:
Bertemu Dirjen WTO, Mendag Busan Tegaskan Dukungan Indonesia Terhadap Sistem Perdagangan Multilateral
Djatmiko mengatakan, pertemuan membahas penyelesaian sejumlah isu untuk menyesuaikan dengan target baru finalisasi perundingan.
“Secara garis besar, Pertemuan TNC membahas berbagai agenda termasuk isu-isu outstanding seperti tenaga kerja dan lingkungan. Selain itu, pertemuan membahas rencana kerja TNC dan seluruh badan sektoral di bawahnya tahun 2024 dan 2025 untuk menyesuaikan dengan target baru finalisasi perundingan ACAFTA pada 2025. Target baru tersebut telah disahkan para Menteri Ekonomi ASEAN dan Kanada pada Agustus 2023,” kata Djatmiko.
Djatmiko mengatakan, pertemuan putaran kelima menggunakan pendekatan tematik perdagangan
jasa yang dihadiri secara fisik oleh sembilan Working Group/Sub-Working Group (WG/SWG).
Baca Juga:
Sesi II APEC MRT, Indonesia Tegaskan Dukungan Bagi Reformasi WTO
Terdapat empat WG/SWG di sektor jasa. Selain itu, terdapat lima WG/SWG di luar sektor jasa yang terdiri atas
WG Perdagangan Barang, SWG Aturan Asal Barang, WG Investasi, WG Hak Kekayaan Intelektual, dan WG Isu-Isu Hukum dan Institusi.
Sementara itu, WG lainnya bertemu secara virtual. Total ada 18 WG/SWG dan tiga Expert Group (EG) di bawah perundingan ACAFTA.
“ACAFTA nantinya akan menjadi FTA pertama antara ASEAN dan Benua Amerika. Para negosiator harus segera menyelesaikan secara substansial perundingan ini pada 2025 sesuai mandat baru para menteri.