WahanaNews.co | Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengajak Peru untuk meningkatkan komitmen perdagangan dengan Indonesia, yaitu melalui perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia–Peru CEPA.
Menurutnya, hal tersebut penting guna mengintensifkan perdagangan kedua negara tanpa melibatkan pihak ketiga atau hub. Ia pun mendorong agar tim perunding kedua negara dapat segera memproses persiapan peluncuran perundingan Indonesia–Peru CEPA.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Ajakan yang disambut baik ini akan menjadikan Indonesia memiliki perjanjian CEPA keduanya dengan negara Amerika Latin setelah Chile.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Juan Carlos Mathews Salazar, Kamis (25/5) di Detroit, Amerika Serikat (AS).
“Indonesia mendorong tim perunding agar dapat segera menyelesaikan terms of reference perundingan, sehingga perundingan perdagangan antara Indonesia dan Peru dapat segera dimulai. Kami harap akan terjadi peningkatan hubungan dagang yang signifikan antara Indonesia dan Peru,”kata Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, dengan perjanjian CEPA, pelaku usaha kedua negara pun akan dapat memanfaatkan keuntungan perjanjian untuk semakin mendorong kinerja perdagangan kedua negara.
Sementara itu, Menteri Juan Carlos sangat menyambut baik adanya rencana jalinan hubungan dagang dengan kerangka CEPA tersebut. Ia mengatakan, Peru telah memiliki banyak kerja sama perdagangan bebas dengan banyak negara, tetapi belum memiliki kerja sama dengan Indonesia.
Maka, momentum untuk mengusung Indonesia-Peru CEPA ini akan menjadi saatnya Peru memiliki kerja sama perdagangan bilateral dengan Indonesia. Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Juan Carlos sepakat untuk segera mengumumkan peluncuran perundingan Indonesia-Peru CEPA. Mendag Zulkifli Hasan pun mengundang Menteri Juan Carlos mengunjungi Indonesia.
Pertemuan antara Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Juan Carlos berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), 25–26 Mei 2023.
Sekilas Perdagangan Indonesia–Peru
Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai USD 554 juta. Nilai tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke Peru sebesar USD 443 juta dan impor Indonesia dari Peru USD 112 juta.
Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 331 juta. Adapun pada Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia–Peru tercatat USD 134,8 juta atau meningkat 36,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Adapun nilai ekspor Indonesia pada Januari–Maret 2023 senilai USD 109,6 juta dengan impornya USD 25,2 juta sehingga Indonesia surplus sebesar USD 84,4 juta.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Peru antara lain kendaraan bermotor, pupuk mineral atau kimia, alas kaki, kertas tisu, serta kertas dan karton. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Peru antara lain biji coklat, pupuk mineral atau kimia, batu bara, buah anggur, dan ekstrak sayuran. [jp/jup]