WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mencanangkan program ambisius pembangunan 3 juta rumah per tahun guna mengurangi backlog perumahan di Indonesia.
Namun, tak hanya pembangunan baru, pemerintah juga akan melaksanakan program renovasi rumah, yang sebelumnya dikenal sebagai Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Baca Juga:
Sarjana Pertanian di Malang Tanam Ganja di Loteng Rumah Pakai Pollybag, 62 Pohon Disita
Program ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait setelah rapat tertutup di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Rabu malam (19/2/2025).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Maruarar menjelaskan bahwa rapat ini membahas rencana Bank Indonesia dalam memberikan relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mendukung program pembangunan dan renovasi 3 juta rumah.
Baca Juga:
Pemkab Sigi Pastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terpenuhi Pascabencana
"Kami mendapat dukungan luar biasa dari Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Malam ini, tim teknis yang dipimpin oleh Wamen Suhasil langsung bekerja, dan besok sore kami akan kembali bertemu untuk membahas detailnya," ujar Maruarar.
Menkeu Sri Mulyani menambahkan bahwa pemerintah akan menyelaraskan kebijakan dan instrumen keuangan, baik dari APBN maupun kebijakan Bank Indonesia, guna memastikan keberlanjutan program ini.
"Kami optimis program ini bisa diperluas dan mencapai target yang lebih tinggi. Selain pembangunan, ada juga bantuan renovasi rumah serta skema subsidi uang muka untuk meringankan masyarakat," kata Sri Mulyani.
Dukungan APBN untuk sektor perumahan tahun ini mencapai Rp 40,27 triliun, yang terdiri dari anggaran Kementerian PKP sebesar Rp 5,27 triliun dan pembiayaan perumahan Rp 35 triliun.
Rinciannya meliputi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp 28,2 triliun untuk 220.000 unit rumah, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) Rp 0,98 triliun untuk 240.000 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) Rp 4,52 triliun untuk 743.940 unit, serta alokasi Tapera sebesar Rp 1,8 triliun untuk 14.200 unit rumah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]