WahanaNews.co | Nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp14.900 per dolar AS pada Kamis (8/9) sore. Mata uang menguat 17 poin atau 0,11 persen dibanding perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.905 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca Juga:
Dolar AS Terus Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp15.500
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang melemah 0,16 persen, won Korea Selatan menguat 0,26 persen, dolar Singapura melemah 0,14 persen, dan peso Filipina menguat 0,03 persen.
Lalu, yuan China menguat 0,05 persen, baht Thailand menguat 0,01 persen, dan dolar Hong Kong terpantau stagnan sore ini.
Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju kompak berada di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,18 persen, euro Eropa melemah 0,36 persen, dolar Australia melemah 0,61 persen, dan dolar Kanada melemah 0,16 persen.
Baca Juga:
Kejagung Sita Aset Milik Anggota BPK Tersangka Korupsi BTS 4G
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah menguat karena cadangan devisa (cadev) tetap stabil per Agustus 2022.
Tercatat, cadev RI sebesar US$132,2 miliar pada Agustus 2022. Angkanya sama seperti bulan sebelumnya.
"Rilis data cadangan devisa dan indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan mendukung penguatan rupiah," ujar Lukman.
Selain itu, penjualan ritel diproyeksi tumbuh 5 persen pada Juli 2022. Prediksi itu lebih tinggi dari realisasi Juni 2022 yang hanya 4,1 persen.
"Penjualan ritel diperkirakan tumbuh 5 persen pada Juli dibandingkan dengan 4,1 persen pada Juni," jelas Lukman. [qnt]