Di CUAN, yang 85,07% sahamnya dimiliki oleh Prajogo, kerugian mencapai Rp 16,73 triliun, sementara BREN yang 64,66% sahamnya dimiliki melalui BRPT mencatat kerugian terbesar, yakni Rp 135,67 triliun.
Total kerugian Prajogo dalam beberapa menit perdagangan tersebut mencapai Rp 180 triliun, sementara lima saham miliknya menyebabkan kapitalisasi pasar menyusut hampir Rp 400 triliun.
Baca Juga:
Ponakan Luhut Panjaitan, Pandu Sjahrir Bakal Akuisisi 10,67% Saham NET TV
Meskipun beberapa saham Prajogo berhasil memangkas penurunan, tetap belum berhasil keluar dari zona merah.
Penurunan saham BREN dan portofolio saham Prajogo secara umum diduga terjadi karena saham BREN dikeluarkan dari indeks FTSE.
Pengumuman dari FTSE Russel pada Kamis (19/9/2024) menyebutkan bahwa saham BREN dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat free float. FTSE mengungkapkan bahwa 97% dari total saham BREN dikuasai oleh empat pemegang saham utama.
Baca Juga:
Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 700 T
Penghapusan saham BREN dari indeks FTSE akan berlaku efektif mulai Rabu pekan depan (25/9/2024).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.