WahanaNews.co, Jakarta - Hari Ibu menjadi pengingat bahwa perempuan merupakan penggerak perubahan sekaligus sebagai tiang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dengan multiperan tersebut, perempuan memiliki peran luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dalam acara Dialog Interaktif Hari Ibu bersama Komisi Informasi (KI) Pusat yang digelar di Kantor Radio Republik Indonesia, Jakarta, Senin (22/12). Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah; Ketua KI Pusat, Donny
Yoesgiantoro; dan Komisioner KI Pusat, Samrotunnajah Ismail.
Baca Juga:
Tinjau Bapok di Pasar Remu Sorong Jelang Nataru, Wamendag Roro Pastikan Ketersediaan Bapok Aman dan Harga Stabil
“Mulai dari berkarier, hingga perannya dalam rumah tangga, seorang perempuan harus mampu menata harinya dengan baik. Saat ini, perempuan makin diberdayakan dan diberi kesempatan serta amanah untuk berkarya di banyak sektor, termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan,” terang Wamendag.
Wamendag Roro menyampaikan, di tengah pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perempuan memiliki peran penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia tercatat sekitar 60 persen terhadap PDB Indonesia dan 64,5 persen dari jumlah UMKM tersebut dimiliki perempuan.
“Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM perempuan dapat menjadi pelopor dalam inovasi, ketangguhan, dan kemajuan perdagangan,” terangnya.
Baca Juga:
Harbolnas 2025, Wamendag Roro: Normalisasi Penggunaan Produk UMKM Lokal dan Berdaya Saing
Meski masih menghadapi kendala seperti terbatasnya akses pasar, modal, dan literasi digital, Wamendag Roro menjelaskan, berbagai inisiatif seperti pelatihan ekspor, digitalisasi, serta inkubasi bisnis mulai membuka peluang besar bagi perempuan untuk menembus pasar global.
Pemerintah, dunia usaha, dan asosiasi perempuan selalu hadir mendorong pemberdayaan ini melalui kebijakan
afirmatif, akses pembiayaan berbasis gender, serta penguatan jejaring usaha.
Roro menguraikan, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan perempuan melalui berbagai langkah strategis. Pertama, mereformasi kebijakan perdagangan dengan melibatkan asosiasi bisnis perempuan dalam konsultasi perdagangan dan
melakukan penilaian dampak gender (gender impact assessment) dalam negosiasi perdagangan.