WahanaNews.co |
Ketua Kadin Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton Timbang, memastikan Presiden Joko
Widodo alias Jokowi akan hadir membuka secara resmi Munas Kadin VIII di Kendari
pada 30 Juni 2021.
Menurut Anton Timbang, dalam
rilisnya yang diterima di Kendari, Sabtu (26/6/2021), menyebutkan,
penyelenggaraan Munas Kadin VIII juga sudah mendapat izin dari Satgas Covid-19
Kendari dan Pemprov Sultra.
Baca Juga:
Kawal Kemenangan Arsjad Rasjid, Pemuda Pancasila Terjunkan Pengurus ke Kendari
"Jadi, Kepala
Sekretariat Kepresidenan, Bapak Heru, telah mengutus protokoler kepresidenan ke
Kota Kendari meninjau lokasi, untuk memastikan kesiapan lokasi terkait
kehadiran Bapak Presiden di acara pembukaan Munas ke VIII Kadin
Indonesia," jelas Anton Timbang.
"Pak Presiden akan
hadir. Saya kembali menegaskan ini, karena banyak berita hoaks yang mengatakan
Presiden tidak akan datang. Utusan Kepala Sekretariat Protokoler telah melihat
semua tempat yang akan dikunjungi. Misalnya, di halaman Kantor Gubernur, Masjid
Al Alam, Kolam Resistensi, juga Hotel Claro," ujar Anton.
Ia menambahkan, Presiden
nantinya akan melihat pelaksanaan vaksinasi massal, dilanjutkan dengan
pengarahan terhadap Forkopimda Provinsi dan Forkopimda Kabupaten/Kota se-Sultra.
Baca Juga:
Jadi Ketum, Arsjad Rasjid: Kadin Fokus Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi
Presiden lalu menuju
pelataran Masjid Al Alam, lokasi pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia.
"Jadwal sudah ada. Sekarang,
kami terus bekerja, sebab kami ingin sukses menjadi pelaksana. Pak Presiden
tidak bermalam, karena besoknya, 1 Juli 2021, bertepatan dengan hari
Bhayangkara," terangnya.
Sebagai tuan rumah pelaksana,
lanjut pria yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sultra ini, persiapan
panitia lokal kini telah mencapai lebih dari 90 persen.
Semua sudah siap, tinggal
menunggu dari panitia pusat untuk mempersiapkan bahan-bahan saat rapat pleno.
"Mulai penjemputan,
penginapan, acara hingga pemulangan panitia sangat, sangat siap," ujarnya.
Terkait izin dari Gugus
Tugas, Anton mengaku telah mendapat rekomendasi untuk menggelar Munas Kadin
dengan menerapkan protokol kesehatan super ketat.
"Kita tidak menginginkan
adanya klaster Munas Kadin. Tidak pandang bulu, kalau mau masuk hotel dan area
Munas, harus PCR. Jadi, dua kali PCR," katanya.
Anton juga mengungkapkan,
sebelumnya telah menyampaikan kepada Gugus Tugas agar bersurat ke Kadin
Indonesia, meminta utusan peserta hanya 5 orang. Tiga peserta, dua peninjau.
Bahkan, Ketum Kadin
Indonesia, Rosan Roeslani, sudah menyurat ke setiap Kadin Provinsi.
Peserta Munas sebanyak 132
orang, ditambah panitia kurang lebih 200 orang.
Sementara kapasitas lokasi Munas
bisa menampung sampai 1.500 orang.
"Artinya, kami siap dan
lokasi sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Anton menambahkan, Kadin
Sultra pun telah mendapatkan rekomendasi Gubernur dalam rangka pelaksanaan
Munas.
"Di Sultra ini bukan
hanya Munas Kadin. Namun, banyak agenda nasional yang telah sukses terlaksana
di Bumi Anoa. Bahkan, banyak juga agenda internasional. Jadi, mari bersama kita
sukseskan Munas Kadin," kata Anton. [dhn]