WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, di Gedung Putih, hari ini (14/11/23).
Sejumlah investasi dari Negeri Paman Sam disebut bakal masuk ke Indonesia.
Baca Juga:
Pemerintah RI Buat Bank Emas, Alasannya Biar Tak Dikuras Singapura
Pasalnya, dari pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk mempererat kerja sama ekonomi.
"Presiden Biden bermaksud mengumumkan program-program berikut untuk mendorong kesejahteraan ekonomi inklusif melalui investasi pada teknologi-teknologi penting dan baru, UMKM dan pembangunan berkelanjutan," tulis pernyataan pemerintah AS dalam website resminya, whitehouse.gov, Selasa (14/11/23).
Pemerintah AS dan Indonesia bakal membangun rantai pasok semikonduktor global yang lebih tangguh, aman, dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Emas dan Kripto, 2 Pilar Keuangan di Era Ketidakpastian Ekonomi Dunia
"Amerika Serikat juga bermaksud bermitra dengan asosiasi industri untuk memimpin delegasi perdagangan perusahaan semikonduktor AS ke Indonesia," kata pihak Gedung Putih.
Kemudian, AS melalui Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) bakal memberi hibah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyediakan konektivitas digital di 1.621 desa yang belum terhubung.
Selanjutnya, Lembaga AS International Development Finance Corporation (DFC) akan menyediakan pendanaan sebesar US$131 juta atau Rp2 triliun (asumsi kurs Rp15.682 per dolar AS) melalui Bank Sampoerna dan Amartha Nusantara Raya untuk mengucurkan kredit pada UMKM, khususnya yang dijalankan perempuan.