WahanaNews.co | Pertamina gandeng perusahaan energi ExxonMobil untuk mengkaji penerapan teknologi Carbon Capture & Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) di tiga wilayah lapangan migas.
Adapun ketiga wilayah tersebut meliputi Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Jawa Barat (Jabar).
Baca Juga:
Kerja Sama Bisnis antara Indonesia dan Brasil Terus Ditingkatkan pada Berbagai Bidang Prioritas
Diketahui, kesepakatan kerja sama Pertamina dan ExxonMobil ini diwujudkan melalui Joint Study Agreement (JSA) dalam rangka menindaklanjuti MOU yang ditandatangani kedua belah pihak pada COP 26 tahun lalu di Glasgow.
JSA ditandatangani Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan President of ExxonMobil Indonesia Irtiza H. Sayyed di Amerika Serikat pada Jumat (13/5) kemarin.
Penandatangan kesepakatan ini turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kesepakatan kerja sama Pertamina dan ExxonMobil ini akan berlangsung selama 2 tahun.
Dalam kerja sama ini, juga memungkinkan untuk membangun penyimpanan Pusat CCS/CCUS regional, menemukan area pemulihan minyak dan gas yang ditingkatkan dan pembangkit hidrogen biru.
"Pengembangan teknologi CCS & CCUS sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environment, Sustainability, & Governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, dilansir detikcom Sabtu (14/5/2022).