Selanjutnya Presiden Jokowi juga meminta agar BUMN tidak lagi hanya melakukan penugasan pemerintah.
"Saya bisa memberi penugasan membangun jalan tol, tapi ya dihitung dong, ada kalkulasinya dan diberitahu 'Pak ini RR-nya 'internal rate of return-nya' sekian, jadi kami memerlukan suntikan dari APBN sekian. Jangan kalau pas dapat penugasan rebutan, tidak ada kalkulasi karena penugasan, kemudian ngambil pinjaman jangka pendek padahal infrastruktur untuk jangka panjang, ya tidak ketemu. Kalau tidak logis bagaimana membuat logis tapi dengan kalkulasi? Ini yang kultur dulu kita tinggalkan," jelas Presiden.
Baca Juga:
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis
Presiden Jokowi yakin direksi BUMN sudah cerdas dan terampil di bidang manajemen sehingga dapat beradaptasi dengan model bisnis baru sekaligus teknologi terkini.
"Ada yang sudah masuk ke sana sudah cepat adaptasi saya lihat perbankan, bank-banknya sudah mulai masuk ke sana. Telkom, Telkomsel sudah saya lihat, yang lain belum. BUMN infrastruktur, BUMN transportasi, belum," tambah Presiden.
Cara beradaptasi yang paling cepat, menurut Presiden Jokowi adalah bermitra. "Perusahaan global mana yang paling baik, ajak. Pasti mau dengan kita. Kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun ke depan akan jadi ekonomi 4 besar siapa yang tidak mau? Mau semua," kata Presiden Jokowi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.