WahanaNews.co | Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengungkapkan kisah tentang pembangunan infrastruktur di suatu daerah tak akan terlepas dengan kisah kesedihan.
Hal tersebut terjadi karena dengan adanya pembangunan infrastruktur mengakibatkan orang kehilangan tempat tinggal tampak menyedihkan ya orang yang tinggal di suatu tempat itu sudah mempunyai komunitas bukan hanya soal harga.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
"Apalagi dulu dikenal dengan ganti rugi, tapi beruntung di era pak Basuki (menteri PUPR) ini sudah diganti dengan mengganti untung," Ujar Rhenald dalam akun YouTubenya dikutip Sabtu (17/12/2022).
Rhenald menceritakan bahwa hal serupa terjadi di wilayah rumahnya, dimana sebentar lagi ada danau sebesar 17 hektare yang dibuat oleh Pemerintah Daerah DKI yang dibuat untuk penampungan air supaya tidak membanjiri ibukota.
Ia berharap dengan adanya mudah-mudahan bisa dikelola menjadi tempat rekreasi dan tempat yang indah untuk masyarakat.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
"Di situ tentu saja menggusur masyarakat, dimana masyarakat di tempat saya bergerak bahagia sekali tiba2 berebutan untuk menjual tanahnya karena gantinya bukan ganti rugi lagi tapi ganti untung," Ujarnya.
Lanjutnya, yang menjadi menarik ketika pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dimana salah satu rumah yang menjadi korban adalah milik menteri PUPR itu sendiri.
Rhenald menyebut bahwa kala itu Basuki pernah mengatakan kepadanya bahwa anaknya sampai menangis karena mereka kenal masyarakat dan ketika mereka kena gusuran dan pindah.