WahanaNews.co | Perekonomian Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan akan lebih rendah dari 2022 sekarang. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers 'APBN Kita', Selasa (20/12/2022).
"Tahun depan forecast ekonomi Indonesia sedikit lebih rendah dibandingkan tahun ini," ujarnya. Hal itu karena environment global akan melemah yang secara tidak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Terima Kunjungan President of Global Development Gates Foundation
Lembaga-lembaga donor internasional pun telah memperkirakan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, menyebutkan ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh sebesar 5 persen.
Kemudian prediksi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan lebih rendah yaitu 4,8 persen. Bank Pembangunan Asia (ADB) serta Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) masing-masing mematok 5 dan 4,7 persen.
Tekanan paling besar akan terasa dari sisi ekspor akibat perlambatan dan resesi ekonomi para mitra dagang utama Indonesia. Misalnya Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan negara-negara Eropa.
Baca Juga:
Indonesia Tunjukkan Ketahanan Ekonomi dan Komitmen Masa Depan pada Peluncuran Survei Ekonomi OECD 2024
"Jadi, sejumlah komoditas masih akan mewarnai perekonomian Indonesia dan global dengan kenaikan inflasi," kata Sri Mulyani. Terutama yang berkaitan dengan sektor pangan dan energi.
Meski begitu, Menkeu menegaskan jika pemerintah akan mengoptimalkan mesin pertumbuhan lainnya seperti konsumsi, investasi dan belanja pemerintah. ""Kita masih punya sumber lain yang bisa dimanfaatkan secara optimal," ujarnya. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.