“Inflasi masih dalam posisi yang trennya sesuai dengan yang ingin kita lihat yaitu penurunan, terutama disumbangkan oleh volatile food yang mengalami penurunan cukup tajam yaitu 3,3 persen dan mulai menurunnya core inflation ke 2,7 persen. Di sisi lain, administered price kita harapkan akan terus menunjukkan tren penurunan,” kata Menkeu.
Pemerintah tetap konsisten menjaga inflasi tahun 2023 di kisaran 3 persen ± 1 persen untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tengah masih adanya potensi risiko inflasi ke depan dengan memperkuat kolaborasi dan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum kebangkitan ekonomi.
Baca Juga:
Menteri PU: Anggaran Masih Kurang, Sekolah Rakyat Jadi Prioritas
Adapun perekonomian Indonesia yang tetap resilien di tengah dinamika global juga dapat dilihat dari ekspor dan impor yang kembali menguat dan neraca perdagangan yang menunjukkan surplus.
Pada Mei 2023, ekspor tercatat USD21,72 miliar atau tumbuh 0,96 persen (yoy). Sementara, impor tercatat USD21,28 miliar atau naik 14,35 persen (yoy). Neraca perdagangan Mei 2023 sebesar USD0,44 miliar.
“Memang ini adalah surplus yang cukup tipis, namun secara akumulasi Januari hingga Mei, surplus dari neraca perdagangan mencapai USD16,5 miliar. Ini adalah suatu hal yang cukup positif, namun kita waspadai dengan tren melemahnya ekspor,” pungkas Menkeu. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Senin (26/6). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.