Sinthya melanjutkan, peran aktif yang dilakukan Srikandi PLN bukan hanya membantu manajemen dalam penyusunan kebijakan-kebijakan yang mendukung keterlibatan perempuan dalam perusahaan, namun juga terus berupaya untuk memastikan keberlangsungan program tersebut.
”Kami di Srikandi ikut ambil bagian, ikut mengkontribusikan pemikiran dalam _policy_ dan advocacy-nya serta membantu manajemen dalam memastikan implementasi sustainability program untuk memperbaiki rating Environmental, Social, and Governance (ESG),” beber Sinthya.
Baca Juga:
Kerek Ekonomi Keluarga, Srikandi Movement PLN Gelar Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Perempuan Rentan
Untuk diketahui, pada tahun 2021, selaras dengan hal ini PLN telah menyatakan komitmen terhadap pengarusutamaan gender melalui CEO Statement of Support for the Women’s Empowerment Principles yang dipublikasikan secara terbuka pada platform United Nation Global Compact (UNGC).
Lalu pada tahun 2022, PLN juga menerbitkan Statement of Corporate Intent (SCI) tentang Kebijakan Pengarusutamaan Gender. Hal tersebut dilanjutkan dengan penyusunan Standar Operasional Prosedur tentang Pengarusutamaan Gender dalam tiap kebijakan dan strategi sumber daya manusia.
Sinthya menambahkan, PLN akan terus meningkatkan jumlah persentase pegawai perempuan di jajaran manajemen. Ini merupakan salah satu upaya korporasi dalam memberikan ruang yang setara bagi Srikandi PLN untuk berkarya dan memberikan sumbangsihnya bagi perusahaan.
Baca Juga:
Kerek Ekonomi Keluarga, Srikandi Movement PLN Gelar Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Perempuan Rentan
“Kami bertekad untuk terus meningkatkan jumlah perempuan dalam jajaran manajemen. Saat ini berada pada kisaran 15 persen, harapannya ke depan setidaknya akan sama dengan target Kementerian BUMN sebesar 25 persen," tutupnya.
Srikandi Leadership Series 1 merupakan bagian dari rangkaian inisiatif strategis dari Srikandi BUMN yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam kepemimpinan di lingkungan BUMN sekaligus mewujudkan tempat kerja yang lebih sehat, inklusif, dan bebas dari diskriminasi. Acara ini dihadiri oleh Kementerian BUMN dan Srikandi dari seluruh BUMN.
Melalui acara ini, Srikandi BUMN berupaya untuk membangun budaya organisasi yang saling menghormati dan menempatkan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama.