"Holding dan subholding PLN sendiri rencananya tahun ini akan virtual dulu, sebelum kita dorong benar-benar menjadi holding dan subholding pada tahun depan," ujar Erick Thohir seperti dilansir Antara, Senin (9/5/2022).
Dia mengatakan pembentukan holding dalam PLN akan mereplikasi kesuksesan di Pertamina. Target akhirnya antar bisnis tidak saling tergantung.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Untuk PLN, Erick menilai salah satu yang dibutuhkan adalah bisnis Beyond Kwh atau lebih dari sekadar menjual listrik.
"Karena memang kabel-kabel yang sekarang dimiliki oleh PLN memiliki nilai tambah atau value added sendiri, yang kita bisa lakukan tentu membantu daripada penetrasinya dalam digitalisasi," kata Erick.
Menurut dia, sisi bisnis lain dari PLN yang juga kuat adalah lini pembangkit listrik atau power plant. Menurutnya dengan Indonesia kaya akan hydropower, sinar matahari, angin, dan panas bumi saat yang sama banyak negara tetangga tidak memiliki kekayaan alam ini, maka menjadi peluang bagi PLN untuk menjual kelebihan produksi ke luar negeri.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
“Kenapa juga banyak negara melihat potensi energi terbarukan di Indonesia, ini salah satu yang kita mau sama-sama rajut tapi bukan berdiri sendiri.”
"PLN sendiri tetap akan fokus pada transmission dan juga return daripada listriknya secara baik, serta tentu ini kita dorong apakah namanya digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat supaya tepat sasaran," kata Erick. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.