WahanaNews.co, Semarang -
Kementerian Perdagangan RI berkomitmen memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dalam perhelatan akbar pertemuan para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 (55th ASEAN Economic Ministers’/AEM Meeting) dan Pertemuan Terkait Lainnya pada 17–22 Agustus 2023 di Padma Hotel, Semarang, Jawa Tengah, produk UMKM menjadi suvenir
utama untuk delegasi ASEAN.
Indonesia menyiapkan beragam suvenir dari Jawa Tengah, Bali, dan
Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk delegasi negara anggota ASEAN yang hadir.
Baca Juga:
Business Matching UMKM April 2025 Catatkan Transaksi Rp722,76 Miliar
"Keberagaman budaya Indonesia akan tercermin dari beragam suvenir. Indonesia telah menyiapkan batik dari UMKM Jawa Tengah, kerajinan perak dari UMKM Bali, dan tenun dari
UMKM NTT. Hal ini sekaligus memperkenalkan produk lokal UMKM Indonesia," ungkap Sekretaris
Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Indonesia Ari Satria di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8).
Setiap menteri, lanjut Ari, akan mendapatkan kain batik tulis motif batik Jawa Tengah dengan desain yang berbeda-beda. Dalam kemasannya, disertakan narasi agar penerima mengetahui sejarah dan filosofi batik tersebut.
Adapula pin bagi pejabat setingkat eselon I dan menteri. Pin yang disepuh ini dihasilkan dari UMKM di Bali.
Baca Juga:
Pemerintah Tahan Kenaikan Tarif Listrik TW II, PLN Fokus pada Pelayanan Maksimal
Menteri akan menggunakan pin warna emas, sementara pejabat setingkat eselon I akan menggunakan pin warna perak. Pin ini menggunakan desain lambang keketuaan Indonesia
ASEAN 2023.
Ari menerangkan, seluruh delegasi akan mengenakan seragam berupa kemeja batik cap saat jamuan makan malam (gala dinner) yang diagendakan bertempat di Kelenteng Sam Poo Kong pada lusa, Minggu (20/8).
"Batik akan dikenakan saat jamuan makan malam. Seragam batik untuk
menteri yaitu kemeja batik kawung berwarna biru putih, sedangkan seragam untuk pejabat setingkat eselon I yaitu kemeja batik parang warna coklat," jelas Ari.