Ini karena tidak diimbangi dengan kenaikan permintaan listrik.
"PLN optimasi dapatkan EBT sebesar 23% di 2025. Ada tahapan-tahapan inisiatif kami sukseskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dipercepat masuk 2025, ini kami koordinasi dengan teman-teman EBTKE," lanjutnya.
Baca Juga:
PLN Kembali Raih Best Green Loan Internasional atas Akselerasi Transisi Energi
Persentase batu bara saat ini masih di kisaran 60% sehingga pemanfaatan biomassa juga akan didorong dengan co-firing PLTU.
Batu bara yang mulanya dibakar untuk PLTU sebagian akan digantikan dengan biomassa.
"Ada dediselisasi diganti dengan solar dan baterai," ucapnya.
Baca Juga:
Dorong Transisi Energi, PLN: Teknologi Mempunyai Peran Penting
Sebelumnya Kementerian ESDM mencatat bauran EBT sampai dengan kuartal III-2021 malah turun menjadi 10,9% dari capaian tahun lalu sebesar 11,2%. Adapun target bauran energi baru terbarukan pada 2021 ini mencapai 15%.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers secara daring, Jumat (22/10/2021). [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.