WahanaNews.co, Batam - Pagi yang hangat di kawasan industri Batam, Rabu, (17/12), menjadi saksi kesibukan deretan kontainer yang siap melintasi samudra. Di dalamnya, ribuan panel surya hasil rakitan tangan pekerja tersusun rapi, membawa misi besar: membuktikan taji industri hijau
Indonesia di pasar Amerika Serikat.
Ekspor ini bukan sekadar angka, melainkan catatan prestasi
senilai USD 20,70 juta. Produk kebanggaan ini lahir dari tangan terampil para pekerja PT Jaya Electrical Energy. Di balik kokohnya panel-panel tersebut, terdapat proses panjang yang presisi—mulai dari perakitan rumit, pengujian mutu yang ketat, hingga pemenuhan standar global yang tak kenal kompromi.
Baca Juga:
Mendag Busan: Sinergi Komunikasi dan Kebijakan Publik adalah Kunci Kejar Target Ekonomi 8 Persen
Direktur Produksi PT Jaya Electrical Energy, Zhao Qingguo, tak mampu menyembunyikan rasa bangganya saat menyaksikan kontainer-kontainer itu mulai bergerak. Baginya, momen ini adalah pesan kuat bagi dunia.
“Kehadiran pemerintah dalam pelepasan ekspor ini menegaskan bahwa kualitas panel surya Indonesia siap bersaing di level tertinggi," ujarnya optimis.
Namun, Zhao sadar bahwa menembus pasar dunia bukanlah tanpa aral. Dinamika perdagangan global yang fluktuatif tetap menjadi tantangan nyata. Ia berharap pendampingan pemerintah terus konsisten agar industri nasional memiliki napas panjang untuk tetap eksis di kancah internasional.
Baca Juga:
Perdana Ekspor, Furnitur 'Sorajati' Akhiri 2025 dengan Manis
Menjawab harapan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan, Tommy Andana, yang melepas langsung ekspor tersebut, menekankan
pentingnya sinergi. Menurutnya, keberhasilan ini adalah buah dari kolaborasi solid antara regulator
dan pelaku usaha.
"Pemerintah memahami bahwa jalan menuju pasar global sering kali diwarnai perubahan kebijakan dan kondisi yang dinamis. Kami berkomitmen untuk berjalan beriringan dengan industri, memastikan mereka tidak melangkah sendirian menghadapi tantangan global," tegas Tommy.
[Redaktur: Alpredo]