“Estimasi kerugian ekonomi diperkirakan hanya di Jakarta saja Rp2,1 triliun per tahun. Jadi hanya di Jakarta sehingga tentu nilai dalam 10 tahun bisa Rp 10 triliun kerugiannya. Tentu ini berakibat langsung pada kehilangan opportunity cost,” jelas Airlangga.
Oleh karena itu, pemerintah, melalui prakarsa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, berkeinginan untuk melaksanakan pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di daerah sepanjang utara Pulau Jawa, mulai dari sisi barat hingga ke sisi timur.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Sehingga dengan diluncurkan hari ini oleh Pak Menhan, mungkin ini menjadi sistem terintegrasi dari barat sampai ke timur. Kemudian, tentu proyek ini sangat diperlukan, dan detail pendanaan kita bahas hari ini," ungkap Airlangga.
Proyek Tanggul Laut Raksasa Jakarta merupakan komponen dari pengembangan pesisir besar-besaran di Jakarta yang dimulai sejak tahun 2014 dan dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Rencana pengembangan pesisir ini mencakup pembangunan struktur dinding sepanjang garis pantai, pembangunan fasilitas penampungan air, dan kegiatan reklamasi lahan.
Baca Juga:
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.