Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor penopang wisata seperti akomodasi dan makanan minuman, hingga transportasi mengalami pertumbuhan paling tinggi pada kuartal III-2023.
Transportasi dan pergudangan tumbuhnya dua digit hingga 14,74%, demikian juga akomodasi dan makanan minuman sebesar 10,90%.Lalu, ada jasa lainnya yang tumbuh 11,14%.
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
"Banyak masyarakat yang masih memprioritaskan wisata setelah hampir tiga tahun tidak dapat melakukannya akibat pandemi. Masyarakat masih melepas rindu dengan wisata," tegasnya.
Oleh karena itu, Alphonzus yakin bahwa pada kuartal IV-2023, kunjungan ke pusat perbelanjaan akan pulih sesuai dengan pola musiman sebelumnya. Hal ini karena akhir tahun, terutama menjelang Natal dan tahun baru, seringkali mendorong aktivitas belanja dan konsumsi masyarakat.
"Pusat perbelanjaan akan keluar dari musim sepi menuju kuartal IV, terutama menjelang Natal dan tahun baru. Seperti yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun ini di kuartal I dan Idul Fitri di kuartal II, yang merupakan puncak musim bagi pusat perbelanjaan," ungkap Alphonzus.
Baca Juga:
Nilai Ekspor Aceh Hingga Triwulan III-2024 Capai 486,1 Juta Dolar AS
Menurut data BPS, sektor perdagangan mengalami penurunan performa pada kuartal III-2023. Pertumbuhan sektor perdagangan hanya mencapai 5,08% secara tahunan, turun dari level pertumbuhan pada kuartal II-2023 sebesar 5,26%.
Kondisi serupa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, seperti pada kuartal III-2021 yang pertumbuhannya hanya mencapai 5,12%, sedangkan pada kuartal II-2021 tumbuh hingga 9,5%. Namun, pada kuartal IV-2021, pertumbuhannya pulih menjadi 5,54%, demikian juga pada kuartal IV-2022 yang tumbuh 6,55% dari kuartal III-2022 sebesar 5,37%.
Khusus untuk kuartal III-2023, BPS mencatat bahwa perdagangan besar dan eceran, kecuali mobil dan sepeda motor, tumbuh sebesar 5,03%, didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, konsumsi, dan mobilitas masyarakat.