WahanaNews.co | Perusahaan elektronik, Samsung Electronic, kabarnya akan mengubah strategi produksi ponselnya secara global.
Vendor asal Korea Selatan itu disebut akan memindahkan basis produksi smartphone yang ada di Vietnam ke negara lain.
Baca Juga:
Buka Peluang Baru untuk Kesehatan Preventif dengan Galaxy Watch Terbaru dan BioActive Sensor
Menurut laporan dari media lokal Korea Selatan, The Elec, negara yang disebut-sebut akan menjadi lokasi pabrik "baru" Samsung dari Vietnam adalah Indonesia dan India.
Di Vietnam, Samsung memiliki dua pabrik yang terletak di Provinsi Bac Ninh (SEV) dan Provinsi Thai Nguyen (SEVT), dengan memproduksi 182 juta unit smartphone per tahun, atau 61 persen dari total produksi Samsung.
Samsung disebut ingin memangkas kapasitas produksi di pabrik Vietnam itu menjadi 163 juta unit per tahun, atau 50 persen dari total produksi ponsel Samsung.
Baca Juga:
Galaxy AI Semakin Diminati di Asia Tenggara dan Oseania
Nantinya, sebanyak 19 juta unit dari total kapasitas akan dipindahkan secara bertahap ke Indonesia dan India.
Di Indonesia, Samsung memiliki pabrik smartphone dan tablet di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi.
Pabrik yang diresmikan pada 2015 itu memiliki nilai investasi senilai 20 juta - 23 juta dollar AS.
Saat diresmikan pada 2015 lalu, pabrik smartphone Samsung di Cikarang memiliki 14 line produsi dengan kapasitas produksi sekitar 1 juta - 1,5 juta unit per bulan, atau kurang lebih 10 juta unit per tahun.
Masih menurut laporan The Elec, Samsung berencana akan menambah kapasitas produksi pabrik di Indonesia dari 10 juta unit menjadi 18 juta unit per tahun.
Kabarnya, Samsung mengalokasikan dana sebesar 140 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun) untuk pemindahan manufaktur ini, di mana 90 juta dollar AS (sekitar Rp 1,2 triliun) dipergunakan untuk migrasi ke India dan 50 juta dollar AS (sekitar Rp 713,4 juta) lainnya untuk Indonesia.
Nantinya, setelah seluruh proses pemindahan rampung, Indonesia disebut akan berkontribusi sebesar 6 persen dari total produksi ponsel Samsung, dan India sebesar 29 persen.
Angka itu meningkat dari saat ini, di mana Indonesia hanya menyumbang 4 persen dari total produksi Samsung dan India 20 persen.
Alasan Pindah Pabrik
Menurut sumber yang tidak diungkap identitasnya oleh The Elec, pemindahan manufaktur dari Vietnam salah satunya dikarenakan naiknya upah buruh di negara tersebut.
Selain itu, pandemi yang membuat banyak pabrik Samsung di Vietnam tutup di awal tahun juga menjadi alasan lain.
"Di Vietnam, produksi terganggu di tempat-tempat tertentu karena karantina wilayah yang memengaruhi operasional kami," kata Kim Sung-koo, Vice President di Samsung Mobile Communicatons Business, saat mengumumkan hasil kuartal II-2021 bulan Juli lalu, melansir dari The Korea Times.
Samsung juga ingin mengurangi konsentrasi produksi di Vietnam.
Sayangnya, perwakilan Samsung belum menanggapi kabar ini.
Menurut TrenForce, Samsung berencana memproduksi sebanyak 276 juta smartphone di tahun 2022, naik 1,1 persen dari tahun 2021. [qnt]