WahanaNews.co, Tangerang - Produk Nasi Jagung Instan Loyangku asal Banjarnegara, Jawa Tengah meraih penghargaan UKM Pangan Award 2024.
Usaha di bawah naungan Gubug Eva yang digeluti Supriyanti tersebut berhasil memenangkan kategori khusus (produk inovatif) berkat keahliannya mengolah nasi jagung menjadi nasi instan yang bergizi dan praktis dikonsumsi semua kalangan.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi Supriyanti dalam mengembangkan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Supriyanti mengaku, situasi pandemi Covid-19 mendorongnya untuk
berinovasi menghasilkan produk yang unik dan menarik untuk mempertahankan keberlangsungan
bisnisnya. Selain itu, Supriyanti ingin memperkenalkan budaya konsumsi jagung yang telah ada sejak lama kepada kaum muda.
“Selama pandemi Covid-19, penjualan kami mengalami penurunan drastis, terutama untuk produk kue dan keripik. Hal inilah yang memotivasi kami berinovasi menciptakan Nasi Jagung Instan Loyangku yang praktis dan sehat. Selain untuk mempertahankan bisnis, kami juga ingin mewariskan budaya
konsumsi nasi jagung kepada generasi muda,” ucap Supriyanti usai menerima penghargaan UKM Pangan Award 2024.
Supriyanti menerima penghargaan tersebut pada Pameran Pangan Nusa yang digelar di sela Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39, Kamis, (10/10), di Indonesia Convention Exhibition
(ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Loyangku telah beroperasi sejak 2016 dengan produk utama berupa keripik. Melimpahnya hasil pertanian sekitar, seperti sayur, buah, dan umbi, yang biasanya dijual dalam kondisi segar dan harga yang relatif rendah, menjadi dasar bagi Supriyanti untuk memulai bisnis ini.
Pada 2022, Supriyanti berhasil melakukan inovasi berupa nasi jagung instan yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Inovasi ini menjadikan Loyangku sebagai pionir nasi jagung instan pertama di Indonesia.
“Proses pengembangan produk ini melibatkan berbagai trial dan error untuk memastikan nasi jagung
instan dapat diolah dengan cara yang praktis, namun tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa asli," tandas Supriyanti.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]