Hal ini didukung dengan potensi pengguna digital di Indonesia sebesar 212,35 juta pengguna internet dan 170 juta merupakan penggunaan media sosial dan pengguna layanan niaga-el yang sudah mencapai 88,1 persen dari total pengguna internet di Indonesia.
Kementerian Perdagangan juga mencatat 54 persen dari total kunjungan niaga-el berasal dari platform milik Indonesia. Bahkan nilai transaksi e-commerce pada 2021 lalu mencapai Rp 401 triliun.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Wamendag Jerry mengutarakan, penerapan niaga-el membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk dapat bersaing dalam niaga-el.
Kolaborasi dimaksudkan untuk memberikan pendampingan atau inkubasi penerapan strategi, membangun toko daring, menciptakan jejaring bisnis, dan menciptakan produk dalam negeri yang tetap mengedepankan karakteristik lokal atau nasional yang memiliki nilai tambah dan daya saing.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, diperlukan transformasi digital yang salah satunya ditujukan untuk wirausahawan.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
"Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memfasilitasi transformasi digital bagi pelaku usaha dalam negeri tersebut melalui program-program pembinaan
dan pemberdayaan wirausaha dalam negeri terutama pelaku UMKM dengan beberapa cara," ungkap
Wamendag Jerry.s
Pertama, memfasilitasi kemitraan pemasaran antara pelaku UMKM dengan lokapasar daring arus utama, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Blibli. Kedua, mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang merupakan standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Ketiga, mendorong digitalisasi pasar rakyat dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan target 1.000 pasar rakyat dan 1 juta pelaku UMK, yang terdiri dari 250 ribu pedagang pasar rakyat dan 750 ribu pedagang nonpasar rakyat. Dampak digitalisasi, sebagai contoh di Pasar Cicalengka Bandung yang didukung Tokopedia, menghasilkan 5.673 pesanan atau transaksi secara daring selama 2021.