WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan mengikutsertakan Indonesia sebagai mitra dalam pengembangan industri semikonduktor.
Selain bekerja sama dengan AS, Indonesia juga akan menggandeng China untuk proyek yang sama.
Baca Juga:
Menko Airlangga Teken Kerja Sama Blue Economy Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping
"Indonesia termasuk 7 negara yang disiapkan Amerika Serikat untuk industri semikonduktor. Namun jika tak dengan AS, kita sudah menyiapkan kerja sama semikonduktor dari tahap awal, yaitu wafer dari China," ungkap Airlangga dalam seminar ekonomi di Jakarta, Sabtu (11/5/2024), melansir Investor.
Airlangga menjelaskan beberapa negara memiliki potensi investasi besar di sektor semikonduktor, seperti Jerman US$13 miliar dan Spanyol US$3 miliar.
Negara lain seperti Jepang juga memberikan subsidi untuk mengembangkan industri ini.
Baca Juga:
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
"Investasi semikonduktor di Jerman US$13 miliar, di Spanyol US$3 miliar. Amerika Serikat dan Jepang juga mensubsidi dengan nilai besar. Kita bersaing dengan mereka, namun sedang menuju ke sana," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Indonesia pernah memiliki perusahaan Fairchild Semiconductor yang kemudian pindah ke Malaysia karena masalah robotisasi.
Akibatnya, 40% ekspor komoditas Malaysia saat ini berbasis elektronik. Karena itu, pemerintah terus mendorong agar ada perusahaan semikonduktor yang membangun pabrik di Indonesia.