WahanaNews.co | Pembatasan harga gas di seluruh Uni Eropa (UE) yang digunakan untuk menghasilkan listrik dapat menyebabkan peningkatan penggunaan gas dan ekspor listrik bersubsidi Uni Eropa.
Hal ini berdasarkan sebuah dokumen yang ditujukan untuk negara-negara kawasan yang dilihat oleh Reuters.
Baca Juga:
Pemerintah Dukung Peningkatan Ekspor dan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan
Menteri energi negara-negara Uni Eropa akan bertemu pada hari Selasa untuk membahas opsi membatasi harga gas Uni Eropa.
Rencana ini belum satu suara, dimana negara-negara Eropa masih terpecah tentang apakah dan bagaimana melakukan ini setelah membahasnya selama berminggu-minggu.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa Komisi berbagi analis dengan negara anggota soal batas harga gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik-skema yang diluncurkan Spanyol dan Portugal musim panas ini setelah invasi Rusia ke Ukraina dan pemotongan berikutnya untuk pasokan gas UE bisa mendorong biaya energi.
Baca Juga:
Industri Kelapa Sawit Berperan Strategis bagi Perekonomian Indonesia
Meluncurkan gagasan ini di seluruh UE telah diperjuangkan Prancis, namun menurut dokumen tersebut dapat menyebabkan permintaan gas UE meningkat hingga 9 miliar meter kubik.
Rencana ini juga akan membutuhkan langkah-langkah untuk mencegah listrik yang lebih murah mengalir ke negara-negara non-UE seperti Inggris dan Swiss yang tidak memiliki batas harga, kata dokumen itu.
Jerman dan Belanda telah memperingatkan bahwa batasan harga untuk membuat gas lebih murah dapat menyebabkan lonjakan konsumsi pada saat negara-negara berlomba untuk menghemat bahan bakar dan menggantikan pasokan Rusia.
Tercatat bahwa Rusia memasok 155 miliar meter kubik gas ke UE sebelum invasi. Komisi Eropa mengatakan, jika harga gas di pasaran adalah 180 euro per megawatt jam selama setahun, skema tersebut dapat menghasilkan manfaat bersih sebesar 13 miliar euro (USD12,8 miliar) dan membantu menjinakkan inflasi.
Tetapi manfaatnya tidak akan tersebar merata. Harga gas telah jatuh jauh di bawah level itu dalam beberapa hari terakhir, di tengah cuaca yang sedikit bersahabat dan tangki penyimpanan yang penuh.
Prancis sebagao importir bersih listrik berbahan bakar gas, akan menjadi penerima manfaat terbesar dari batas harga gas sektor listrik, kata dokumen itu.
Jerman, Belanda, dan Italia, yang menghasilkan volume daya berbahan bakar gas yang signifikan, akan menghadapi biaya tertinggi untuk mendanai skema tersebut, kata dokumen itu, yang tidak merinci bagaimana mekanisme di seluruh UE akan dibiayai. [Tio]