WahanaNews.co | Saat ini eranya digital. Pengusaha harus mampu beradaptasi secara cepat dari offline ke online atau digital agar tidak tergilas persaingan. Salah satunya membuat website bisnis.
Website bisnis sangat penting karena merupakan ‘wajah’ brand atau bisnis kamu. Representasi online dari perusahaan kamu. Dengan adanya website bisnis, perusahaan kamu lebih terlihat profesional.
Baca Juga:
PLN Beri Keandalan Kelistrikan Bagi Konsumen yang Jauh dari Pembangkit
Kamu dapat menggunakan website sebagai media promosi maupun memperkenalkan bisnis kepada masyarakat. Dari sebuah website bisnis, masyarakat dapat mengenal bisnis yang kamu jalankan, produk yang dijual, sampai blog maupun sekilas review dari pengguna atau pembeli, sehingga bisnis kamu lebih terpercaya.
Membuat atau membangun website bisnis dewasa ini sangat mudah. Tinggal gunakan jasa web developer atau web designer, semua beres. Tetapi, kamu juga harus punya konsep dan strategi yang jelas untuk website tersebut.
Baca Juga:
YBM PLN Lakukan Aksi Solidaritas untuk Keluarga Korban Gantung Diri di Sragen
1. Buat tampilan semenarik mungkin
Namanya ‘wajah’, tentu harus terlihat ‘cantik.’ Dipersolek sedemikian rupa agar memikat yang melihat. Pun dengan website bisnis. Kamu harus buat website bisnis semenarik mungkin.
Misalnya dari sisi ukuran dan jenis tulisan, warna latar belakang atau background, mengatur spasi dan paragraf, serta lainnya. Tampilan yang menarik akan membuat pengunjung atau pelanggan betah mantengin website bisnismu.
Penasaran dengan informasi yang ada di web, sehingga bisa menjadi salah satu referensi website bisnis favorit mereka. Pastikan setiap informasi yang ditampilkan di website tersampaikan secara ringkas dan jelas.
Kamu tahu apa yang orang butuhkan, karena sudah melakukan riset kecil-kecilan sebelum pembuatan website bisnis. Jika informasinya terlalu panjang, khawatir membuat boring.
Apalagi kalau tulisannya terlalu kecil dan rapat, bisa bikin sakit mata pembaca. Akhirnya, sekali diklik, lihat sekilas, langsung tutup website. Tentu kamu tidak menginginkan hal ini terjadi pada website bisnismu.
2. Pastikan fitur-fiturnya mudah digunakan
Ada berbagai fitur yang disematkan pada website bisnis agar semakin menarik. Seperti fitur home, tentang atau profil perusahaan, produk atau layanan, hingga contact person jika ada pertanyaan maupun kendala saat melakukan pembelian maupun pengembalian barang.
Pastikan setiap fitur yang ada di website mudah digunakan dan dipahami konsumen. Bisa diklik dan otomatis langsung menuju informasi yang sesuai.
Jangan sampai error, alias susah diklik, sehingga mereka jadi malas untuk mencari informasi maupun transaksi di website. Misalnya ada fitur yang memungkinkan konsumen bisa langsung membeli produk di website bisnis.
Tetapi, begitu mengisi identitas diri dan ingin klik ke halaman berikutnya, selalu gagal. Akhirnya dari yang tadinya pembeli antusias ingin membeli produk kamu, jadi kesal dan kecewa lantaran kendala yang dialami.
Kalaupun mengadu, belum tentu langsung direspons. Oleh karenanya, selalu lakukan evaluasi dan pembaharuan fitur dari waktu ke waktu. Buat yang lebih user friendly, tidak lemot, sehingga website bisnis dapat diakses lancar jaya tanpa hambatan apapun.
3. Hindari warna yang mencolok
Sebaiknya hindari warna mencolok pada tampilan website bisnis, seperti merah, orange, hijau, dan pink terang. Kenapa? Karena warna ini menyilaukan pandangan mata.
Pertamakali melihatnya pun, pengunjung website langsung tidak tertarik untuk ‘kepo’ tentang bisnismu. Pilih warna kalem, cenderung ke warna pastel, seperti pink muda, biru muda, krem, dan putih yang jauh lebih menyejukkan mata.
Sesuaikan pemilihan warna dengan seluruh isi website, termasuk latar belakang dan penggunaan gambar. Jangan sampai warna satu sama lain saling bertabrakan.
4. Lengkapi dengan gambar yang menarik
Kamu sendiri pasti bosan kalau membuka website yang isinya tulisan semua? Begitu juga kalau kamu terapkan di website bisnismu.
Sebaiknya tambahkan beberapa gambar yang dapat mewakili tulisan di dalam website bisnis. Misalnya foto kantor atau aktivitas bisnis pada menu Profil Singkat Perusahaan atau Sejarah Perusahaan.
Atau pajang foto produk yang kamu jual untuk melengkapi informasi pada menu Our Product. Bisa juga menampilkan video tutorial cara membeli produk di website bisnis kamu. Atur penempatan atau tata letak gambar sedemikian rupa agar enak dilihat.
5. Rajin update konten di website
Punya website bisnis, ya harus sering-sering update konten. Misalnya kamu baru saja mengeluarkan produk terbaru, update di website bisnismu, terutama di halaman paling depan agar semua orang tahu.
Update juga informasi terbaru di menu Produk. Kamu juga bisa menambahkan konten lain yang tak melulu berhubungan dengan bisnis atau barang dagangan.
Contohnya konten seputar tips dan trik. Kalau kamu memiliki bisnis jualan baju, kasih konten seputar tips memadukan warna baju dan celana agar terlihat stylish atau tips membuat pakaian murah terlihat mahal.
Jadi, bukan semata-mata jualan terus. Ini cara bagus untuk soft selling. Tidak menutup kemungkinan, setelah membaca artikel tips tersebut, mereka akan membeli baju di toko online kamu.
Atau di akhir artikel tips, kamu bisa menyematkan link yang sesuai dengan artikel tersebut. Link ini mengarahkan pembeli menuju halaman produk yang kamu jual. Jika mereka merasa cocok, pasti akan membeli.
6. Gunakan kata kunci
Perhatikan juga penggunaan kata kunci karena produk yang ditampilkan dalam Google biasanya berdasarkan keywords. Gunakan kata kunci yang sering dipakai pada suatu produk.
Misalnya, celana panjang yang bahannya jeans bisa dituliskan celana jeans. Kamu tidak perlu mendeskripsikan model jeans pada nama produk, sehingga malah sulit ditemukan oleh pembeli.
Jika kamu kurang ahli menentukan kata kunci, sebaiknya cari referensi di Google. Atau menggunakan tools berbayar sampai menggunakan jasa pihak ketiga yang menguasai Digital Marketing atau jasa SEO. [qnt]