WahanaNews.co, Denpasar - Sektor kewirausahaan memegang peran vital dalam mendukung perekonomian nasional. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, dan Uni Eropa.
Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan mencapai kisaran 4,5-5,3 persen. Demikian disampaikan Wamendag Jerry saat membuka acara Kejar Mimpi Lokal Berdaya Roadshow yang diselenggarakan oleh CIMB Niaga di Denpasar, Bali, Jumat (4/11).
Baca Juga:
Wamendag Roro Tekankan Pentingnya Sistem Logistik yang Adaptif dalam Hadapi Tantangan Global
"Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap sektor wirausaha. Melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024, pemerintah menetapkan kebijakan yang dijadikan pedoman bagi kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan pengembangan kewirausahaan nasional," lanjut Wamendag Jerry.
Dalam rangka pengembangan kewirausahaan nasional, lanjutnya, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan memberikan fasilitasi kemudahan, insentif, dan pemulihan kepada para pelaku usaha.
Bentuk kemudahan yang diberikan seperti pendaftaran perizinan berusaha, fasilitasi, standardisasi dan sertifikasi, akses pembiayaan dan penjaminan, pengutamaan dalam pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah.
Baca Juga:
Dukung Inovasi Ritel, Wamendag Roro Tegaskan Kontribusi Ritel bagi Ekonomi dan Perdagangan Nasional
"Sementara, bentuk insentif yang diberikan seperti pengurangan, keringanan, dan/atau pembebasan pajak daerah atau retribusi daerah, subsidi bunga pinjaman pada kredit program pemerintah, dan fasilitas pajak penghasilan. Diharapkan melalui kemudahan dan insentif ini, rasio
kewirausahaan Indonesia dapat meningkat menjadi 4 persen pada 2024 nanti," ungkap Wamendag Jerry.
Menurut Wamendag Jerry, sektor kewirausahaan Indonesia terdiri dari usaha besar serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM sendiri merupakan produsen terbesar produk dalam negeri dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Pada 2021, terdapat lebih dari 65
juta UMKM di Indonesia.
UMKM mampu menyerap hingga 97 persen dari tenaga kerja, memberikan sumbangsih sebesar 60,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan 14,4 persen terhadap ekspor nasional.