WahanaNews.co, Yogyakarta - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri memantau langsung ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) serta pelaksanaan Operasi Pasar (OP) di Yogyakarta, Jumat (21/3). Berdasarkan pantauan secara umum, harga bapok di Yogyakarta relatif stabil.
"Mendekati Idul Fitri, harga bapok relatif stabil di Pasar Prawirotaman Yogyakarta. Ketersediaannya juga mencukupi. MINYAKITA tersedia cukup dengan harga jual sekitar Rp15.500--
Rp15.700/liter, sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET). Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pun tersedia di toko mitra Bulog dengan harga Rp 12.500/kg," jelas Wamendag Roro.
Baca Juga:
Jelang Lebaran Idul Fitri 2025, Rano Karno Pastikan Pasokan Pangan Kepulauan Seribu Terpenuhi
Wamendag Roro bersama Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional II yang berbasis di Yogyakarta juga menguji ukuran dua kantong berdiri (pouch) MINYAKITA 1 liter. Hasilnya, volume MINYAKITA tersebut sudah sesuai dengan ketentuan ukur (toleransi) untuk 1 liter, yaitu ±15 ml.
Berdasarkan pantauan kemarin, tercatat beras premium Rp15.000/kg (di atas HET Rp14.900/kg), beras medium Rp14.000/kg (di atas HET Rp.12.500/kg), dan gula pasir Rp18.000/kg (di atas harga acuan Rp17.500).
Minyak goreng kemasan premium merek Filma dan Sunco Rp19.000/lt--
Rp21.000/lt, dan tepung terigu kemasan premium Rp12.000/kg.
Daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp35.000--40.000/kg (di bawah/sesuai harga acuan Rp40.000/kg), dan telur ayam ras Rp27.000/kg (masih di bawah harga acuan Rp30.000/kg).
Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu cabai merah keriting menjadi Rp55.000/kg, cabai rawit merah Rp90.000/kg (di atas harga acuan Rp57.000/kg), cabai merah besar Rp60.000/kg, bawang merah Rp50.000/kg, dan bawang putih sedikit naik menjadi Rp48.000/kg.
Baca Juga:
Luhut: Program MBG Turunkan Kemiskinan
Pasar Prawirotaman merupakan pasar semi modern di Prawirotaman, Yogyakarta yang sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat. Pasar selesai dibangun dan
diresmikan pada 2020 silam dengan total pedagang mencapai 502 orang.
Pasar beroperasi sejak pukul 5.00-17.00 WIB dengan puncak keramaian pengunjung pada pukul 06.00-09.00 WIB. Terdapat Kios Segoro Amarto yang merupakan toko pengendali inflasi di wilayah Yogyakarta, serta telah dilengkapi dengan Pos Timbang dan Pos Pantau Keamanan Pangan.
[Redaktur: Alpredo]