WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perusahaan pelayaran dan galangan kapal Waruna Group tercatat masuk dalam daftar 50 pemilik kapal terbesar di dunia atau “Top 50 Global Ship Owners” versi media maritim nasional China, Xinde Marine News.
Daftar tersebut melaporkan bahwa hanya terdapat dua perusahaan asal Indonesia yang termasuk pemilik kapal terbanyak, yaitu Waruna Group dan Pertamina yang merupakan perusahaan raksasa energi milik negara.
Baca Juga:
Miliki 31 Kawasan Industri dan 135 Industri Perkapalan, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Uni Emirat Arab Investasi di Kawasan Ekonomi Batam
Corporate Communications Assistant Manager Waruna Group Adam K Rumanda dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/10/2025), mengatakan kekuatan armada dan awak kapal yang signifikan memungkinkan perusahaan menjadi tulang punggung logistik energi di Indonesia, khususnya dalam peran mendukung Pertamina.
“Kami beroperasi dengan memastikan standar keselamatan tertinggi dan melindungi lingkungan laut, sekaligus memberikan tingkat layanan terbaik yang melampaui harapan pelanggan,” kata Adam.
Waruna Group mencatatkan total kepemilikan armada lebih dari 150 kapal serta secara akumulatif total deadweight tonnage (DWT) 2.187.975.
Baca Juga:
Kapal Tanker Milik ASL Shipyard Terbakar Saat Dikerjakan, Tiga Nyawa Melayang
Armada milik perusahaan termasuk di antaranya 60 kapal tanker minyak dan gas (oil & gas tankers), kapal pengangkut barang curah (bulk carriers), kapal tunda (tug boats), and kapal tongkang (tug & barges).
Hal itu memungkinkan perusahaan melayani pemain utama sektor energi dengan mematuhi standar keselamatan nasional dan internasional tertinggi.
Ke depan, Waruna Group menyatakan siap untuk terus bertumbuh secara strategis dan melakukan ekspansi regional, baik dari sisi galangan kapal maupun pelayaran.
Perusahaan bakal berfokus pada peningkatan efisiensi operasional dengan menargetkan tingkat utilisasi kapal hingga 95 persen, meningkatkan kinerja docking, serta menjalankan program peremajaan armada dan penambahan armada secara berkelanjutan.
Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat kepemimpinan domestik perusahaan di industri maritim di tanah air, sekaligus membuka jalan untuk penetrasi yang lebih luas ke pasar internasional.
Adam menambahkan, perusahaan melihat potensi pertumbuhan dan kemitraan yang sangat besar dengan perusahaan energi lainnya, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Kawasan Asia Tenggara.
“Strategi kami jelas yaitu memanfaatkan keandalan operasional dan armada kami yang terus berkembang untuk menjadi mitra pilihan untuk distribusi energi di kawasan, memastikan layanan yang paling andal dan efisien untuk pasar-pasar baru,” ujarnya pula.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]