WahanaNews.co | Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen tetap kuat di zona optimis sebesar 113,1 pada April 2022.
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan kenaikan IKK pada April 2022 tersebut mengindikasikan kenaikan optimisme masyarakat yang didorong oleh penurunan kasus Covid-19 dan pembayaran THR pada momentum Ramadan.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
“Kenaikan IKK cukup menggambarkan kenaikan optimisme masyarakat terutama dipicu pelonggaran syarat perjalanan, penurunan kasus Covid-19, dan pembayaran THR yang naik untuk ASN serta dibayar penuh bagi karyawan swasta,” katanya kepada Bisnis, Rabu (11/5/2022).
Namun demikian, Bhima menilai optimisme konsumen setelah periode Ramadan dan Idulfitri berpotensi mengalami penurunan akibat tantangan inflasi dan ketersediaan lapangan kerja.
Dia mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok akan memicu konsumen untuk melakukan antisipasi dengan menunda belanja kebutuhan sekunder.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
“Ujungnya pembelian durable goods akan terpengaruh ketika terjadi penyesuaian harga BBM dan LPG Alami,” jelasnya.
Sementara itu, dari seluruh kelompok masyarakat, kelompok masyarakat pendapatan di bawah Rp 2 juta per bulan adalah kelompok yang paling rentan terhadap fluktuasi harga.
Dengan harga komoditas global yang masih meningkat tinggi, serta didorong oleh faktor domestik, Bhima memperkirakan inflasi tahun ini berpotensi mencapai kisaran 4,5 hingga 5 persen.
“Saat ini pemerintah masih menahan administered prices ya, tapi pascalebaran sepertinya penyesuaian harga energi akan terus berlangsung. Lockdown di China dan inflasi tinggi di negara maju bisa pengaruhi biaya produksi berbagai sektor,” kata dia. [qnt]