WahanaNews.co | Indonesia untuk pertama kali mulai mengekspor nikel sulfat pada Jumat (16/06/23) dari pabrik pertama dan bahkan terbesar di dunia.
Ekspor perdana nikel sulfat ini dilakukan oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) melalui entitas asosiasinya, PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), selaku produsen nikel sulfat.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
PT HPL siap mengapalkan sebanyak 5.584 ton nikel sulfat yang dikemas dalam 290 kontainer ke salah satu mitra bisnis NCKL di China.
"Ini sekaligus menjadi tonggak pencapaian baru bagi NCKL dalam lingkar bisnis hilirisasi nikel," ungkap Direktur Utama NCKL Roy A. Arfandy, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (16/06/2023).
Nikel sulfat hasil pemurnian di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara ini akan digunakan dalam produksi baterai lithium dengan kandungan nikel yang tinggi.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Di masa mendatang, penggunaan baterai litium jenis ini akan terus meningkat, terutama dalam industri kendaraan listrik.
Direktur Utama NCKL Roy A. Arfandy menyatakan total pengiriman produk nikel sulfat ditargetkan mencapai 240.000 ton dalam setahun, sesuai dengan kapasitas produksi pabrik.
Perusahaan juga sedang dalam tahap uji coba produksi kobalt sulfat.