Ia akan mempertahankan kekuasaannya di
Herat.
Pejabat itu menambahkan, beberapa komandan anti-Taliban juga membantu pasukan Afghanistan
yang kewalahan melawan Taliban di perbatasan Barat dan Utara.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Pemerintah Afghanistan dan Taliban
belum mengungkapkan detail tentang pertempuran di Herat.
Anggota politik Taliban mengunjungi
Moskow untuk memastikan komitmen mereka pada pemerintah Rusia untuk mengizinkan
kedutaan asing dan organisasi kemanusia beroperasi di Afghanistan, walaupun pasukan asing sudah meninggalkan negara itu.
"Saat ini semua perbatasan yang
dikuasai IEA (Emirat Islam Afghanistan) akan tetap terbuka dan berfungsi, kami
pastikan semuanya, kami tidak akan mengincar diplomat, kedutaan atau konsulat,
organisasi non-profit dan staf mereka," cicit juru bicara Taliban, Suhail Shaheen.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mempertahankan keputusannya untuk
menarik pasukan AS dari Afghanistan, meski sebagian besar negara itu
kembali dikuasai Taliban.
Ia mengatakan, rakyat
Afghanistan sendiri yang harus menentukan masa depannya dan tidak akan
menyerahkan generasi AS selanjutnya pada perang yang sudah berlangsung 20
tahun.
Biden memutuskan akan menarik pasukan
AS pada 31 Agustus mendatang.