Seperti dilaporkan CAAC News, publikasi regulator penerbangan China, dan dilansir Reuters, Jumat (25/3/2022), upaya pencarian dan penyelamatan telah memasuki hari keempat setelah sempat dihambat badai awan. Upaya-upaya kini difokuskan pada mengevakuasi kotak hitam kedua.
Para petugas darurat di lapangan telah menyisir area pegunungan yang dipenuhi hutan di wilayah Guangxi, China bagian selatan, untuk mencari korban insiden tersebut. Sejauh ini tidak ada korban selamat yang ditemukan dalam tragedi yang mengejutkan publik China ini.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu tengah mengudara dari Kunming menuju Guangzhou pada Senin (21/3) siang ketika tiba-tiba jatuh dari ketinggian jelajah saat seharusnya pesawat mulai menurunkan ketinggian mendekati tujuannya.
Para petugas darurat menemukan salah satu kotak hitam -- dari dua kota hitam -- pada Rabu (23/3) waktu setempat. Perangkat yang diidentifikasi sebagai perekam suara kokpit (cockpit voice recorder) itu telah dikirimkan ke Beijing.
Menurut laporan media pemerintah China, diperlukan waktu 10-15 hari bagi perekam suara kokpit itu untuk sampai pada analisis awal, dan waktu lebih lama lagi sebelum mencapai kesimpulan akhir yang bisa disajikan dalam laporan resmi.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Prioritas pekerjaan kami adalah masih dalam pencarian dan penyelamatan," ucap kepala keselamatan penerbangan pada Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.