Selain itu, Kepala Tatarstan Investment Development Agency (TIDA), Taliya Minullina, dan KADIN Tatarstan yang juga berkunjung ke paviliun Indonesia menyambut baik kehadiran pelaku bisnis Indonesia secara berkelanjutan di RHE dan hal ini dipercaya berpengaruh langsung terhadap peningkatan kontak pebisnis dan ekonomi kedua negara.
Salah seorang peserta Indonesia, Rainer P. Tobing dari PT Anugrah Pertiwi Mandiri, menyatakan optimistis atas keikutsertaan di RHE 2022.
Baca Juga:
PDI-P dan PKS Dinilai Sulit Menyatu jika Jadi Oposisi Prabowo
“Dari beberapa pertemuan saya dengan beberapa calon mitra setempat, terdapat indikasi kuat pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis lain dan berpotensi penandatanganan kontrak jangka panjang," kata dia.
Selama berlangsungnya RHE, respon pengunjung terhadap produk Indonesia sangat positif dan suguhan kopi yang disajikan menjadi magnet pengunjung untuk ramai berkunjung ke paviliun Indonesia.
“Kopi Indonesia sangat nikmat dan khas rasanya,” ungkap Aleksander, salah seorang warga Kazan saat mengunjungi paviliun Indonesia.
Baca Juga:
Pendaftar Membeludak, Institut Teknologi PLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa
Dari RHE ini, tercatat potensi transaksi komoditas kopi dalam bentuk biji dan bubuk senilai USD 250 ribu per tahun dan kopi instan sejumlah USD 100 ribu per tahun.
Juga terdapat potensi untuk produk makanan ringan snack (wafer) senilai USD 100 ribu yang memerlukan penyesuaian rasa sesuai selera Rusia.
Bersama dengan Dubes RI Moskow, tokoh masyarakat Indonesia, Din Syamsuddin, turut berbagi pandangan nilai-nilai toleransi dalam forum Group of Strategic Vision “Russia – Islamic World” yang diketuai Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov.