WahanaNews.co | Sebanyak 100 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka akibat ledakan dua bom mobil di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu (29/10) waktu setempat.
Bom mobil itu tepat meledak di dekat gedung Kementerian Pendidikan Somalia di Mogadishu.
Baca Juga:
Banjir Darah, Resto Langganan Pejabat Diserang Teroris
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengutuk aksi teror pemboman tersebut yang menewaskan 100 orang.
"Rakyat kami dibantai. Mereka adalah para ibu dengan anak-anaknya yang masih dalam pelukan, para bapak yang tengah menjalani pengobatan, para pelajar yang ditugaskan belajar, para pengusaha yang berusaha menghidupi keluarganya," tutur Sheikh Mohamud, seperti dikutip dari Reuters.
Sejauh ini tak ada satu pihak pun mengkaim bertanggung jawab atas aksi pemboman tersebut. Namun, Presiden Sheikh Mohamud menuding kelompok teroris Al Shabab sebagai pihak di balik pengeboman itu.
Baca Juga:
Iran Paling “Senior”, Inilah Daftar 15 Negara Tertua di Dunia
Bom pertama meledak di dekat kementerian pendidikan tak jauh dari perempatan yang jadi pusat keramaian.
Bom kedua meledak ketika ambulans dan orang-orang berkumpul untuk menolong korban ledakan dekat gedung kementerian pendidikan.
Ledakan itu menghancurkan jendela di sejumlah gedung. Darah berceceran di aspal luar gedung.
Lokasi ledakan sama dengan serangan ledakan terparah di Somalia pada 2017 yang menewaskan 500 orang. Bom berkekuatan besar saat itu berasal dari truk.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.