WahanaNews.co |
Sekarang ini, Indonesia masih menghadapi gelombang pertama pandemi Covid-19.
Faktanya, beberapa negara yang sempat sukses menanggulangi pandemi pada
gelompang pertama, harus menghadapi gelombang baru. Bukan hanya gelombang
kedua, tapi juga menghadapi gelombang ketiga.
Baca Juga:
Rumah Nelayan di Sibolga Roboh Dihantam Ombak
Lonjakan kasus yang kembali terjadi usai melonggarkan pembatasan.
Berikut 2 yang bersiap menghadapi gelombang ketiga Corona.
1. Iran
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 2-5 Maret, Ini Daerah yang Terdampak
Dikutip dari Al Monitor, para pejabat Iran mengingatkan
negara ini akan menghadapi gelombang ketiga Corona. Menurut juru bicara
Kementerian Kesehatan Sima Sadar Lari, Iran memiliki hampir 2 juta kasus virus
Corona baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir pada beberapa hari lalu.
Kepala Markas Besar Operasi Pemberantas Virus Corona di
Teheran Alireza Zali, mengatakan setiap harinya, sekitar satu orang datang dan
pergi ke ibu kota Iran itu untuk bekerja. Ia menambahkan, setiap harinya 400
ribu mobil memasuki Teheran dari Provinsi Alborz dan hampir satu juta orang
menggunakan metro bus di kota itu. Untuk itu, Zali mengingatkan bahwa gelombang
ketiga sudah dekat.
Iran juga dilaporkan kekurangan tempat tidur. Safari Saeed
dari Shahid Beheshti University of Medical Sciences memperingatkan tentang
pasokan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) yang tidak memadai.
"Masalah terpenting adalah kami tidak memiliki tempat tidur
ICU, kami harus mulai memikirkan sekarang tentang musim gugur dan musim
dingin," kata Safari.
2. Hongkong
Setelah sebelumnya dinilai "sukses" dalam menangani wabah
Corona, SCMP melaporkan Hongkong menghadapi gelombang ketiga sejak Juli lalu.
Adanya gelombang ketiga Corona dinilai karena banyak warga yang kembali dari
luar negeri tidak melakukan karantina. "Ada kelemahan dalam sistem itu karena
orang lain di rumah tidak dibatasi pergerakannya dan masih akan keluar masuk
rumah," ujar Malik Peiris, Ketua Virologi di Universitas Hongkong, dikutip dari
BBC.
Akibatnya, Hongkong terus melakukan tes massal secara
agresif demi menekan penyebaran virus Corona. Tes massal Covid-19 itu akan
berjalan antara satu dan dua pekan, tapi jumlah peserta tetap dibatasi per
harinya untuk mengurangi risiko tertular.
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.