WahanaNews.co | Gelombang panas ekstrem menghantam sebagian wilayah Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, sebanyak delapan orang dilaporkan tewas.
Seperti dilansir AFP, Rabu (25/1/2023), korban tewas sebagian besar adalah pekerja pertanian di Provinsi Tanjung Utara yang berpenduduk jarang.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Lakukan Kunker 4 Negara di Kawasan Afrika
Selain itu, sebagian besar semi-kering yang berbatasan dengan Namibia dan Botswana.
"Kami prihatin dengan dampak cuaca panas yang dialami Afrika Selatan," kata juru bicara pemerintah Michael Currin dalam sebuah pernyataan.
"Kami sangat sedih mendengar tentang delapan orang yang meninggal karena serangan panas di Tanjung Utara setelah gelombang panas melanda provinsi itu selama seminggu," tambahnya.
Baca Juga:
KPK Temukan Keberadaan Buronan e-KTP di Afrika Selatan, Tapi Tak Bisa Tangkap
Beberapa bagian Afrika Selatan telah hangus oleh gelombang panas musim panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius pada beberapa hari.
Layanan pemantauan iklim Uni Eropa mengatakan awal bulan ini bahwa delapan tahun terakhir adalah rekor terpanas secara global. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.