WahanaNews.co | Pasukan Tigray akhirnya mengutarakan keinginannya untuk menjalani proses perdamaian usai berperang selama dua tahun dengan pasukan pemerintah Ethiopia.
Proses perdamaian tersebut dipimpin oleh Uni Afrika (AU) pada Minggu (11/9/2022).
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
"Kami siap untuk mematuhi penghentian pertikaian segera dan disepakati bersama," kata pihak berwenang Tigray dalam sebuah pernyataan, pada hari yang bertepatan dengan tahun baru Etiopia.
Pemerintah Etiopia sebelumnya telah menyatakan minatnya dalam pembicaraan damai yang difasilitasi AU dan mengatakan mereka bersedia untuk datang tanpa prasyarat.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat dalam sebuah pernyataan menyambut baik kesempatan untuk perdamaian dan menasihati "kedua pihak untuk segera bekerja menuju gencatan senjata segera dan terlibat dalam pembicaraan langsung."
Baca Juga:
Ethiopia Akhirnya Nyalakan Pembangkit Listrik Raksasa Sungai Nil yang Kontroversial
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa PBB siap mendukung proses perdamaian yang dipimpin AU.
Setelah bertahun-tahun berperang, kawasan itu berada dalam cengkeraman krisis kemanusiaan karena menghadapi krisis pangan akut.
Etiopia juga berjuang melawan kekurangan listrik, sementara sistem perbankan dan telekomunikasi tetap offline.