WahanaNews.co | Melalui
Batam dan Tanjungpinang, Indonesia memulangkan 200 orang dari 14 ribu pekerja
migran Indonesia (PMI) asal Malaysia yang terpapar Covid-19.
Baca Juga:
Kemnaker Siap Pererat Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Arab Saudi
"Dari 14 ribu PMI yang dipulangkan ke Tanah Air melalui
Batam dan Tanjungpinang pada Januari-April 2021, sebanyak 200 orang di
antaranya terinfeksi Covid-19. Ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan uji
usap dengan metode PCR terhadap PMI yang baru tiba di Batam," kata Ketua
Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, Tengku Said Arif Fadillah, di
Tanjungpinang, Senin (3/5/2021).
Arif mengungkapkan, jumlah PMI asal Malaysia yang
dipulangkan melalui Batam jauh lebih banyak dibanding Tanjungpinang. Pemprov
Kepri sudah ingatkan kepada instansi terkait agar pola penanganan PMI, seperti
pemeriksaan uji usap terhadap PMI dilakukan secara cepat.
"Hasil pemeriksaan PCR harus diketahui paling lama
sehari, jangan sampai berhari-hari karena dapat menimbulkan permasalahan,"
ujarnya.
Baca Juga:
KPU Berkali-kali Minta Maaf, Ganjar Soroti Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
Sebanyak 142 orang PMI asal Malaysia masuk ke Batam, tujuh
orang di antaranya tertular Covid-19. Seluruh PMI yang tertular Covid-19, namun
tanpa gejala, diisolasi di Rumah Sakit Khusus Infeksi Galang.
"Pada 11 Mei 2021 lebih dari 140 orang PMI asal
Malaysia dipulangkan melalui Tanjungpinang," ucapnya.
Arif mengemukakan, kedatangan PMI bukan hanya menimbulkan
kekhawatiran mereka membawa Covid-19, melainkan juga menambah beban bagi
keuangan daerah.
Biaya makan dan minum untuk PMI ditanggung Pemprov Kepri,
Pemkot Batam dan Pemkot Tanjungpinang. Dana tersebut, menurut informasi akan
dikembalikan BNPB setelah dilakukan audit oleh BPKP.
"Minimal lima hari PMI harus isolasi di Batam dan
Tanjungpinang. Jika tertular Covid-19, bisa lebih dari itu," pungkasnya. [qnt]