WahanaNews.co | Korea Utara (Korut) kalang kabut melawan pandemi Covid-19. Dikutip The Korea Times, Korut mencatat jumlah total kasus tersebut melebihi 2 juta, delapan hari setelah pertama kalinya mengonfirmasi wabah virus.
Virus ini semakin mudah menyebar karena kebanyakan masyarakat disana tidak divaksinasi dan tidak memiliki akses ke obat anti-virus yang efektif. Berikut 6 kebijakan keras Korut yang bergulat melawan virus Covid-19:
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
1. Tutup perbatasan
Pada awal 2020, negara itu menutup perbatasannya untuk mencoba melindungi diri dari pandemi. Negara itu juga telah menolak dukungan medis dari luar.
Sejak pandemi virus corona mewabah di dunia pada Februari 2020, Korut belum melaporkan adanya kasus Covid-19 kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga tidak diketahui penanganan pandemi di negara itu.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Menurut laporan kantor berita negara KCNA, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa kegagalan untuk menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi virus corona telah menyebabkan "krisis besar". Kim pun tak segan menghukum pejabat partai yang berkuasa karena mempertaruhkan keselamatan negara dan rakyat.
2. Pengobatan tradisional
Media pemerintah telah merekomendasikan pengobatan tradisional untuk mengatasi apa yang disebut sebagai "demam". Bagi mereka yang tidak sakit parah, surat kabar partai penguasa Rodong Simnun merekomendasikan pengobatan termasuk teh jahe atau honeysuckle dan minuman daun willow.