WahanaNews.co | Rusia tiba-tiba memuji RI. Pemerintah disebut sebagai kekuatan besar yang berpengaruh di dunia.
Hal ini terungkap dalam wawancara Duta Besar Federasi Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov yang dilakukan bersama media setempat Sputnik. Ia mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang sangat berpengaruh, baik di kawasan dan juga dunia.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
"Indonesia terus berkembang dengan sangat dinamis," kata Ivanov, dikutip dari CNBC Indonesia Jumat (25/11/2022).
"Diharapkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tahun ini akan melebihi 5%. Bagi kami juga penting menjalin hubungan persahabatan yang baik, yang terus berkembang di segala bidang," tambahnya.
Ia pun menggaitkan pujiannya itu ke RI sebagai ketua ASEAN 2023. Ivanov berharap Indonesia dapat secara efektif memimpin ASEAN dan mekanisme yang dipimpin ASEAN, termasuk KTT Asia Timur (EAS), Forum Regional Asean, dan Pertemuan Menteri Pertahanan Asean-Plus.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Karena, tambahnya, kepemimpinan Indonesia di ASEAN tidak akan mudah. Kesulitannya sama seperti kepresidenan G20 beberapa waktu lalu.
"Mengapa tidak mudah? Untuk sejumlah alasan, ada ketegangan geopolitik yang meningkat di dunia dan upaya panik Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk mengonsolidasikan hegemoni AS di dunia. Kami juga menyaksikan serangan tidak hanya di Rusia, tetapi juga di China," jelasnya.
"Selain itu, tidak semuanya mulus di dalam ASEAN sendiri, dan itu akan semakin memperumit kepemimpinan Indonesia. Ada masalah Myanmar," tambahnya.
"Sayangnya, belum ada konsensus yang lengkap di antara 10 negara anggota ASEAN tentang cara menanganinya. Namun demikian, kami berpandangan bahwa Asean harus memainkan peran kunci dalam menyelesaikan krisis di Myanmar dan kami sangat mendukung Konsensus Lima Poin ASEAN," tegasnya.
Ivanov pun mengemukakan Rusia akan terus bekerja sama dengan Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Termasuk untuk semua masalah internasional.
"Indonesia tidak menyerah pada tekanan paling kuat dan belum pernah terjadi sebelumnya dari negara-negara Barat, terutama AS, untuk mengecualikan Rusia dari G20, serta dari semua mekanisme kerja sama regional dengan ASEAN sebagai pusatnya," tegasnya.
"Orang-orang Barat telah melakukan segalanya dan mencoba untuk mendikte kepentingan mereka ke ASEAN dan ketuanya." tambahnya. [tum]